Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Rahmad Ardiansyah

Candi memiliki ciri khas tersendiri di tiap tiap daerah. Antara candi yang dibuat di Indonesia dengan yang ada di India sebagai pusat agama Hindu Buddha pun berbeda. Berikut ini adalah tabel perbedaan candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

NoCandi Jawa TengahCandi Jawa Timur
1Bentuk candi berbentuk tambun  Bentuk candinya ramping
2Atapnya candi berbentuk berundak-undak  Atapnya candi perpaduan tingkatan  
3Puncak dari candi berbentuk ratna atau stupa  Puncaknya candi segitiga  
4Pada Bagian gawang pintu atau relung terdapat hiasan kala makara  Tidak terdapat makara , pintu serta relung hanya terdapat di bagian ambang atasnya, yang
diberi kepala kala  
5Pada bagian reliefnya timbul agak tinggi dan lukisannya bersifat alamiah  Pada bagian reliefnya timbul sedikit dan lukisannya simbolis menyerupai wayang
kulit  
6Candi di terletak di tengah halaman  Candi terletak di bagian belakang halaman
7Sebagian besar candi di Jawa Tengah menghadap ke timur  Sebagian besar candi di Jawa Timur menghadap ke barat  
8Sebagian besar terbuat dari batu andesitSebagian besar terbuat dari bata  

Baca Juga : Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

Perbedaan lain antara candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

1. Bentuk Bangunan

Candi Jawa Timur umumnya lebih artistik dibandingkan dengan candi – candi di Jawa Tengah. Kaki candi pada umumnya lebih tinggi dan berbentuk selasar bertingkat. Pada umumnya bentuk candi di Jawa Timur meruncing keatas dengan atap candi berbentuk kubus.

Candi di Jawa Tengah pada umumnya berbentuk tambun dengan puncak atap yang meruncing. Kaki candi dan tubuh candi pada umumnya memiliki selasar yang cukup lebar, yang berfungsi sebagai tempat melakukan pradaksina.

Pradaksina merupakan ritual mengelilingi obyek yang dianggap suci. Ritual pradaksina diawali dari sisi timur (daksina) dengan obyek berada di sebelah kanan badan kemudian mengitari obyek ke arah selatan searah dengan jarum jam. Sambil memutari obyek, dilakukan pula puja – puja atau doa – doa yang berulang.

2. Hiasan pada Tangga Masuk

Pada candi – candi di Jawa Timur menggunakan patung atau ukiran naga sebagai hiasan pada tangga. Sedangkan pada candi Jawa Tengah menggunakan makara sebagai hiasan pada tangga masuk candi.

3. Relief  dan Patung Candi

Relief pada candi Jawa Timur

  • Pemahatan menggunakan teknik yang dangkal atau tipis (Ketebalan pahatan berkisar 1/4 ketebalan media)
  • Obyek yang dipahat berupa figur simbolis (tokoh manusia) seperti wayang kulit
  • Seluruh panil berisi hiasan
  • Cerita yang dipahat tidak lengkap hanya sepotong – sepotong (seperti episode pada film)
  • Pada umumnya mengisahkan tentang cerita romantis dengan acuan kepustakaan Jawa Kuno
  • Obyek digambarkan tampak samping

Pada candi Jawa Tengah

  • Teknik pahatan dalam dengan ketebalan pahatan 1/2 hingga 3/4 dari media
  • Penggambaran bersifat naturalis
  • terdapat bidang – bidang yang kosong pada panil
  • Cerita dipahat secara lengkap dari awal hingga akhir
  • Cerita yang dipahatkan umumnya wiracarita (epos) dan acuannya adalah kesusastraan India

Relief pada candi Jawa Timur umunnya berkisah mengenai patung – patung Trimurti (tiga dewa dalam Hindu).  Sedangkan pada candi di Jawa Tengah biasanya dihiasi dengan relief yang berkaitan dengan ajaran Buddha.

4. Formasi Candi

Pada candi Jawa Timur, pada umumnya letak candi induk berada pada belakang halaman serta menghadap ke arah barat. Sedangkan pada candi Jawa Tengah, candi induk berada di tengah dan menghadap ke arah timur.

5. Hiasan Kala

Kala pada candi di Jawa Timur memiiki rahang bawah (berdagu) dan terlihat jelas sepasang siung (gigi taring) di kanan dan kiri. Pada zaman Singasari dan Majapahit bentuk kala dilengkapi dengan sepasang tanduk dan taring yang mencuat dari pipi kiri dan kanan.

Kala pada candi Jawa Tengah digambarkan tanpa rahang bawah (tidak berdagu) dan seringkali tidak memiliki siung dan menggambarkan wajah singa dengan simbol wajah kemenangan (kirttimukha).

6. Fungsi Candi

Candi – candi di Jawa Timur khususnya candi dari Kerajaan Majapahit memliki keistimwaan tersendiri dari candi – candi lain. Dari segi fungsi, candi di Jawa Tengah dikenal sebagai candi pemujaan, sedangkan candi di Jawa Timur berkaitan dengan ritus pemujaan leluhur, candi berfungsi sebagai tempat pendharmaan dan wadah mengenang raja yang telah meninggal.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah