Sebuah candi memiliki arsitektur nomer wahid pada masanya. Candi memiliki sisi keunikan pada bangunannya, terutama pada ornamen – ornamen baik yang berada di sisi luar candi maupun di dalam candi. Ornamen tersebut berbeda – beda tiap daerah dan agama (Hindu dan Buddha). Ornamen tersebut selain berfungsi sebagai hiasan juga memiliki makna tersendiri. Berikut ini akan diulas hiasan ornamen yang menempel pada candi.
Kala-Makara
Hiasan kalamakara terdapat di semua candi. Hiasan kalamakara ini berbentuk kepala raksasa yang terdapat pada pintu candi. Kalamakara berbentuk kepala monster campuran dari kepala – kepala hewan seperti ikan, gajah, macan, buaya. Kalamakara berasal dari dua kata yaitu kala yang berarti raksasa yang menakutkan dan makara yang berarti wujud binatang dongeng Hindu. Kalamakara biasa terdapat di pintu masuk candi yang diibaratkan untuk menolak roh – roh jahat yang akan masuk ke dalam candi dan mengingatkan kematian. Pada candi – candi di Jawa Timur tidak ditemukan kalamakara, yang ada hanyalah kala saja. Kala pada candi di Jawa Timur lengkap dengan rahangnya sedangkan di Jawa Tengah pasti memiliki kalamakara dimana kala-nya lengkap dengan rahang bawah.
Jaladwara
Jaladwara berada pada bagian depan candi. Jaladwara merupakan aliran air pada candi. Jaladwara sangat berperan penting pada keawetan candi. Dengan adanya sistem aliran air yang baik maka akan memperpanjang usia candi dan melindungi candi dari hujan. Jaladwara berarti ikan. Hiasan jaladwara berbentuk kepala ikan yang berada di depan candi. Ketika hujan, air akan keluar dari mulut jaladwara. Namun pada saat ini saluran jaladwara sudah tidak berfungsi karena adanya rekonstruksi yang sesuai dengan candi yang ada pada masanya.
Dwarapala
Dwarapala adalah hiasan candi yang berada di pintu masuk candi berbentuk patung penjaga. Fungsi dwarapala ini adalah sebagai pelindung tempat suci yang ada di dalam. Dwarapala biasanya berbentuk manusia atau monster. Dwarapala umumnya memegang gada bernama yaksha. Sebelum adanya dewa – dewa hindu di India, dwarapala ini sudah dikenal oleh orang India sebagai kepercayaan. Dwarapala dianggap sebagai sumber kehidupan karena melindungi pertanian. Pada perkembangannya di agama budha, dwarapala menjadi pendamping stupa bersama dengan patung lain.
Baca Juga : Ciri – Ciri dan Perbedaan Candi Hindu dan Buddha
Patung
Patung adalah komponen terpenting dalam sebuah candi. Karena pada dasarnya di candi adalah kumpulan patung namun berbeda – beda tergantung dewa masing – masing agama baik hindu maupun budha. Patung pada agama hindu maupun budha sangat berbeda. Selain patung pada sebuah candi biasanya juga terdapat lingga yang melambangkan bahwa candi tersebut adalah beraliran siwa. Biasanya lingga berada diatas yoni.
Relief
Relief merupakan ukiran yang ada pada dinding permukaan candi berupa gambar – gambar maupun hiasan. Biasanya relief merupakan rangkaian cerita yang dituangkan ke dalam relief yang memberikan gambaran kehidupan masa lampau. Biasanya letak relief ada di kaki candi.
Puncak Candi
Pada puncak candi biasanya terdapat hiasan berupa patung, jaladwara, stupa dan lain – lain. Namun tidak semuanya seperti itu, di Dieng misalnya pada candi tersebut terdapat relief dan kepala dewa.