Enam Hiasan Yang Terdapat Pada Candi

Rahmad Ardiansyah

Sebuah candi memiliki arsitektur nomer wahid pada masanya. Candi memiliki sisi keunikan pada bangunannya, terutama pada ornamen – ornamen baik yang berada di sisi luar candi maupun di dalam candi.  Ornamen tersebut berbeda – beda tiap daerah dan agama (Hindu dan Buddha). Ornamen tersebut selain berfungsi sebagai hiasan juga memiliki  makna tersendiri. Berikut ini akan diulas hiasan ornamen yang menempel   pada candi.

Hiasan Candi

Kala-Makara

Hiasan kalamakara terdapat di semua candi. Hiasan kalamakara ini berbentuk kepala raksasa yang terdapat pada pintu candi. Kalamakara berbentuk kepala monster campuran dari kepala – kepala hewan seperti ikan, gajah, macan, buaya. Kalamakara berasal dari dua kata yaitu kala yang berarti raksasa yang menakutkan dan makara yang berarti wujud  binatang dongeng Hindu. Kalamakara biasa terdapat di pintu masuk candi  yang diibaratkan untuk menolak roh – roh jahat yang akan masuk ke dalam candi dan mengingatkan kematian. Pada candi – candi di Jawa Timur tidak ditemukan kalamakara, yang ada hanyalah kala saja. Kala pada candi di  Jawa Timur lengkap dengan rahangnya sedangkan di Jawa Tengah pasti  memiliki kalamakara dimana kala-nya lengkap dengan rahang bawah.

Jaladwara

Jaladwara berada pada bagian depan candi. Jaladwara merupakan aliran air pada candi. Jaladwara sangat berperan penting pada keawetan candi. Dengan adanya sistem aliran air yang baik maka akan memperpanjang usia candi dan melindungi candi dari hujan. Jaladwara berarti ikan. Hiasan jaladwara berbentuk kepala ikan yang berada di depan candi. Ketika hujan, air akan keluar dari mulut jaladwara. Namun pada saat ini saluran jaladwara sudah tidak berfungsi karena adanya rekonstruksi yang sesuai dengan candi yang ada pada masanya.

Dwarapala

Dwarapala adalah hiasan candi yang berada di pintu masuk candi berbentuk patung penjaga. Fungsi dwarapala ini adalah sebagai pelindung tempat suci yang ada di dalam. Dwarapala biasanya berbentuk manusia atau monster. Dwarapala umumnya memegang gada bernama yaksha.  Sebelum adanya dewa – dewa hindu di India, dwarapala ini sudah dikenal oleh orang India sebagai kepercayaan. Dwarapala dianggap sebagai sumber kehidupan karena melindungi pertanian. Pada perkembangannya di agama budha, dwarapala menjadi pendamping stupa bersama dengan patung lain.

Baca Juga : Ciri – Ciri dan Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

Patung

Patung adalah komponen terpenting dalam sebuah candi. Karena pada  dasarnya di candi adalah kumpulan patung namun berbeda – beda  tergantung dewa masing – masing agama baik hindu maupun budha.  Patung pada agama hindu maupun budha sangat berbeda. Selain patung  pada sebuah candi biasanya juga terdapat lingga yang melambangkan  bahwa candi tersebut adalah beraliran siwa. Biasanya lingga berada diatas  yoni.

Relief

Relief merupakan ukiran yang ada pada dinding permukaan candi berupa  gambar – gambar maupun hiasan. Biasanya relief merupakan rangkaian  cerita yang dituangkan ke dalam relief yang memberikan gambaran  kehidupan masa lampau. Biasanya letak relief ada di kaki candi.

Puncak Candi

Pada puncak candi biasanya terdapat hiasan berupa patung, jaladwara, stupa dan lain – lain. Namun tidak semuanya seperti itu, di Dieng misalnya pada candi tersebut terdapat relief dan kepala dewa.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah