Pada tanggal 16 Agustus pagi Hatta dan Sukarno tidak dapat ditemukan di Jakarta. Pada malam harinya mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda Garnisun Peta di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak ke utara dari jalan raya ke Cirebon, dengan dalih melindungi mereka bilamana meletus suatu pemberontakan Peta dan Heiho terjadi. Rengas Dengklok merupakan asrama tentara Pembela Tanah Air. Daerah Rengas Dengklok, menurut anggapan pemuda telah menjadi daerah republik yang masih dalam taraf akan diproklamasikan.
Menurut Asvi Warman Adam dalam kata pengantar bukunya Her Suganda yang berjudul Rengasdengklok Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus 1945 peristiwa Rengas Dengklok 16 Agustus sebetulnya membalik sejarah nasional 180 derajat. Bila skenario awal tetap dijalankan, Indonesia akan memperoleh kemerdekaan yang sudah dipersiapkan bersama-sama dengan Jepang.
Sore hari, Soekarno dan Hatta dijemput Soebardjo dan pulang ke Jakarta. Setibanya di rumahnya, Hatta meminta Soebardjo untuk mengontak Hotel des Indes tempat para anggota PPKI menginap untuk mengadakan rapat di sana. Namun karena sudah lewat pukul 22.00, hotel itu sudah tutup. Lalu Soebardjo menelepon Maeda yang ternyata bersedia rumahnya dijadikan tempat rapat. Penyusunan teks proklamasi naskah proklamasi dilakukan oleh panitia kecil yang terdiri dari: Ir. Soekarno, Drs Moh. Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, dan turut menyaksikan adalah Sayuti Melik, Sukarni, B.M Diah, dan Sudiro (Sudiyo: 2004). Ada perbedaan pendapat mengenai siapa yang akan menandatangani teks proklamasi.. Sukarni mengusulkan agar proklamasi itu ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia..
Jumat tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Proklamasi dikumandangkan pukul 10.00 di depan rumah Bung Karno tersebut. Proklamasi kemerdekaan adalah peristiwa besar baik bagi para pemimpin maupun rakyat Indonesia. Rakyat di daerah-daerah mulanya tidak percaya bahwa Indonesia telah merdeka. Namun, setelah yakin akan kebenaran berita itu, luapan kegembiraan muncul di mana-mana.