Sejarah Dibalik Lambang Surya Majapahit

Rahmad Ardiansyah

Surya Majapahit merupakan lambang dari Kerajaan Majapahit yang sering digunakan di bangunan – bangunan Majapahit. Surya Majapahit memiliki bentuk matahari bersudut delapan dengan lingkaran di bagian tengah yang menampilkan pahatan dewa – dewa Hindu yang terkenal. Surya Majapahit membentuk lingkaran kosmologis yang disinari dengan jurai matahari khas “Surya Majapahit”. Para ahli menduga lambang ini sebagai lambang Kerajaan Majapahit.

Bentuk paling umum dari lambang Surya Majapahit adalah sembilan dewa dan delapan berkas cahaya matahari. Pada bagian lingkaran terdalam menampilkan sembilan dewa Hindu yang dinamakan Dewata Nawah Sanggah. Dewa – dewa utama berada di bagian tengah dan diatur dalam posisi delapan arah mata angin dan satu berada di tengah.

Lambang Tengah (Dewa Siwa)

Dewa Siwa merupakan dewa utama atau disebut Trimurti dalam agama Hindu. Dewa Siwa merupakan dewa pelebur yang bertugas melebur segala yang telah usang dan tidak layak di dunia untuk selanjutnya dikembalikan ke asalnya. Dewa Siwa merupakan penguasa tengah (Madhya) dengan senjata Padma dan kendaraan Lembu Nandini.

Lambang Sebelah Timur (Dewa Iswara)

Dewa Iswara merupakan penguasa arah timur (Purwa) dengan senjata Bajra, dengan kendaraan Gajah.

Lambang Sebelah Barat (Dewa Mahadewa)

Dewa Mahadewa merupakan penguasa arah barat (Pascima) dengan senjata Nagapasa dan kendaraan Naga.

Lambang Sebelah Utara (Dewa Wisnu)

Dewa Wisnu merupakan dewa yang penguasa arah utara (Uttara) dengan senjata Cakra Sudarsana dan memiliki kendaraan Garuda. Dewa Wisnu juga merupakan dewa Trimurti bersama Dewa Siwa dan Brahma. Dewa Wisnu bergelar Shititi (Dewa Pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahma (Tuhan Yang Maha Esa)

Lambang Sebelah Selatan (Dewa Brahma)

Dewa Brahma merupakan dewa penguasa arah selatan (Daksina) dengan senjata Gada dan memiliki kendaraan Angsa. Brahma merupakan dewa pencipta.

Lambang Sebelah Timur Laut (Dewa Sangkara)

Dewa Sangkara merupakan dewa penguasa arah barat laut (Wayabhya) dengan senjata Angkus/Duaja dan memiliki kendaraan Singa.

Lambang Sebelah Tengah (Dewa Maheswara)

Dewa Maheswara merupakan dewa penguasa arah tenggara (Gneyan) dengan senjata Dupa dan memiliki kendaraan Macan.

Lambang Sebelah Barat Daya (Dewa Rudra)

Dewa Rudra merupakan dewa penguasa arah barat daya (Nairiti) dengan senjata Moksala dan memiliki kendaraan Kerbau.

Lambang Surya Majapahit digambar dalam berbagai bentuk seperti lingkaran dan sinar matahari bersudut delapan. Dewa – dewa di Surya Majapahit diatur layaknya mandala. Ukiran Surya Majapahit biasanya ditemukan di tengah langit – langit Garbhagriha (ruangan tersuci) seperti di Candi Bangkal, Sawentar, dan Candi Jawi bahkan Masjid Agung Demak. Ukiran Surya Majapahit juga kerap ditemukan pada stella, ukiran Halo atau Aura pada bagian belakang kepala arca yang dibuat pada masa Majapahit, dan pada batu nisan masa Majapahit seperti yang ada di Trowulan.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah