Periodisasi dan 4 Zaman Pembentukan serta Perkembangan Bumi

Rahmad Ardiansyah

Menurut teori geologi, proses perkembangan bumi terbagi menjadi empat tahap diantaranya masa arkaekum, paleozoikum, mesozoikum dan neozoikum.  

a. Masa Arkaekum

Masa arkaekum merupakan masa dimana diperkirakan usia bumi berada pada 2,5 miliar tahun yang lalu. Kondisi bumi pada saat itu tidak stabil (labil), bumi masih berupa gumpalan bola gas dan kulit bumi masih dalam proses pembentukan. Temperatur bumi pada masa arkaekum sangatlah panas sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di bumi pada saat itu.

b. Masa Paleozoikum

Masa paleozoikum diperkirakan berada pada rentang waktu 500 – 245 juta tahun yang lalu. Kondisi bumi pada masa paleozoikum pada saat itu sudah lebih stabil daripada sebelumnya. Bumi berangsur – angsur mendingin dan mulai terlihat adanya makhluk – makhluk bersel satu (mikroorganisme). Berikutnya, muncul hewan ikan berahang (trilobita), hewan amfibi dan munculnya tumbuhan jenis ganggang. Masa ini disebut juga masa primer.

c. Masa Mesozoikum

Masa ini disebut juga masa sekunder yang diperkirakan berlangsung sejak 245 – 65 juta tahun yang lalu. Pada masa mesozoikum, bumi sudah semakin stabil dan mulai muncul hewan – hewan bertubuh besar seperti jenis dinosaurus, gajah purba dan pada akhir masa mulai muncul jenis – jenis burung dan hewan menyusui.

Masa mesozoikum dianggap juga sebagai zaman reptil dimana dinosaurus dianggap sebagai penguasa sepanjang masa ini. Namun pada akhir masa mesozoikum atau pada 65 juta tahun yang lalu, jenis dinosaurus punah secara mendadak diperkirakan karena adanya tumbukan meteorit dengan bumi yang menyebabkan bumi diliputi abu yang menutupi lapisan ozon bumi. Dengan punahnya dinosaurus memberi kesempatan mamalia untuk berkembang dan pada masa akhir mesozoikum muncullah jenis mamalia.

d. Masa Neozoikum

Pada masa neozoikum, hewan – hewan besar mulai berkurang. Masa neozoikum dibedakan menjadi dua zaman diantaranya zaman tersier dan kuarter.

  1. Zaman tersier
    Zaman tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini hal yang paling penting adalah munculnya jenis perimata seperti kera.
  2. Zaman kuarter
    Zaman kuarter terbagi menjadi dua kala, yaitu kala Pleistosen / Divilium dan Holocen / Aluvium. Pada kala Pleistocen diperkirakan manusia purba mulai muncul dan berada pada bentuk sempurna yaitu jenis homo. Kala Pleistocen berlangsung sekitar 3.000.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Kala Pleistocen juga disebut sebagai zaman es atau masa glasial yaitu masa dimana temperatur bumi sangat rendah, kutub utara dan selatan membeku dengan dahsyat, air di bumi mengalami penyusutan akibat pembekuan yang hebat di kutub utara dan selatan, sehingga memunculkan daratan baru yaitu pada laut – laut yang dangkal. Pada masa ini wilayah Indonesia terpecah menjadi dua wilayah dimana Indonesia bagian barat (Sumatera, Kalimantan dan Jawa) bergabung dengan wilayah Asia yang kemudian disebut Paparan Sunda dan Indonesia bagian timur (Papua) bergabung dengan wilayah Australia yang kemudian disebut Paparan Sahul.   Berikutnya adalah Kala Holocen yang diperkirakan dimulai pada 10.000 tahun yang lalu. Pada kala Holocen, terjadi perubahan iklim yang menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan. Pencairan es ini menyebabkan bertambahnya debit air di bumi yang kemudian menenggelamkan wilayah – wilayah terendah di bumi. Pada kala holocen, wilayah Indonesia yang sebelumnya bersatu dengan Asia dan Australia kemudian terpisah oleh perairan dan membentuk kepulauan.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah