Sejarah Konferensi Inter-Indonesia

Rahmad Ardiansyah

Pasca kemerdekaan RI, Belanda menginginkan wilayah jajahannya kembali untuk ditaklukkan dan dijajah kembali. Melalui perjanjian Linggarjati dan Renville, Belanda mencoba untuk memecah belah Indonesia melalui negara boneka atau dinamakan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg). Tujuan pendirian negara boneka adalah untuk meciptakan konflik antara masyarakat Indonesia. Sebagai upaya meminimalisir perpecahan pasca dibentuknya negara boneka oleh Belanda, Indonesia melakukan salah satu upaya diantaranya Konferensi Inter-Indonesia.

Latar Belakang

Pasca perjanjian Roem-Royen, Indonesia dan Belanda menyepakati pelaksanaan Konferensi Meja Bundar yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 1949. Pemerintah Indonesia menilai perlu melakukan pendekatan terhadap BFO sebelum pelaksanaan KMB. Oleh karena itu dilaksanakanlah Konferensi Inter-Indonesia yang bertujuan menyamakan pandangan pihak RI dan BFO untuk menghadapi Belanda dalam sidang KMB.

Konferensi Inter-Indonesia I

Konferensi Inter-Indonesia dilakukan selama dua kali. Konferensi Inter-Indonesia I dilaksanakan pada tanggal 19-22 Juli 1949 di Hotel Tugu Yogyakarta. Sidang Konferensi Inter-Indonesia I dipimpin oleh Moh. Hatta dengan pembahasan masalah pembentukan RIS. Berikut adalah hasilnya

  • RIS akan melaksanakan pemerintahan berdasarkan asas demokrasi dalam bentuk negara federal.
  • RIS akan dikepalai oleh seorang presiden konstitusional dan dibantu oleh menteri-menteri.
  • Presiden dan menteri akan bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif).
  • Pembentukan 2 badan legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara Bagian.
  • Angkatan Perang RIS adalah angkatan perang nasional yang terdiri dari TNI, KNIL, ML (Militaire Luchtvaart) dan VB (Veileigheids Batalyon).

Konferensi Inter-Indonesia II

Konferensi Inter-Indonesia II dilaksanakan pada tanggal 31 Juli – 3 Agustus 1949 di Jakarta. Konferensi Inter-Indonesia II dipimpin oleh Moh.Hatta dengan agenda pembahasan persetujuan hasil Konferensi Inter Indonesia I di Yogyakarta. Melalui konferensi ini RI dan BFO membentuk Panitia Persiapan Nasional yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban sebelum dan sesudah KMB. Berikut adalah hasil dari Konferensi Inter Indonesia II :

  • Bendera RIS adalah Merah Putih
  • Lagu kebangsaan RIS adalah Indonesia Raya
  • Bahasa resmi RIS adalah Bahasa Indonesia
  • Pembentukan panitia yang bertugas di Konferensi Meja Bundar

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah