Peninggalan Belanda “Menara Schoorsteen” di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang

Rahmad Ardiansyah

Pamotan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang yang menjadi penghubung 4 kecamatan yaitu Rembang, Pancur, Gunem dan Sedan. Dengan letaknya yang strategis ini, Pamotan dianggap sebagai daerah yang potensial untuk dikembangkan. Pamotan pada masa sekarang mulai berkembang sebagai kota kecil. Bila dilihat dari sejarah, Pamotan masih tertinggal jauh dari Lasem yang terkenal dengan sejarah Kerajaan Lasem sebagai kerajaan vassal Majapahit dan sejarah panjang Tionghoanya maupun Rembang sebagai regency yang dibangun oleh Belanda. 

Dari sisi peninggalan bangunan bersejarah, Pamotan menyimpan beberapa peninggalan di masa kolonialisme Belanda. Diantaranya stasiun kereta api, menara kostin dan bangunan Wedono di distrik atau Kawedanan. Peninggalan – peninggalan ini merupakan penunjuk bahwa pemerintah Belanda pada masa lampau melihat Pamotan sebagai kawasan yang potensial.

Salah satu bangunan yang masih utuh adalah menara kostin. Menara ini adalah peninggalan Belanda yang terletak di Dukuh Tajen, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Kata kosten berasal dari kata schoorsteen dalam bahasa Belanda yang berarti menara. Menara kosten di Tajen hanya tersisa tiga buah, dua di bagian utara dan satu di bagian selatan. Sekarang menara ini dalam keadaan tidak terawat dan terbengkalai. Menara ini dahulu adalah cerobong asap dari pabrik pembuatan piring, bisa dilihat dari melimpahnya bahan baku kapur yang ada di bukit samping menara ini. Berikut adalah beberapa gambar dari menara schoorsteen :

 

 

Baca Juga : Asal usul desa Pamotan

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah