Sejarah lokal merupakan sejarah yang membahas sejarah suatu tempat atau peristiwa di suatu tempat. Kemudian, mengapa kita perlu mengajarkan sejarah lokal? Kita perlu mengajarkan sejarah lokal karena dengan mengajarkan sejarah peserta didik dapat menilai kembali generalisasi – generalisasi yang sering terdapat dalam sejarah nasional(periodisasi,dualisme,ekonomi, dll) ,kemudian dengan sejarah lokal peserta didik dapat mengetahui perjuangan nenek moyang mereka pada masa lampau di lingkup lokal, mengetahui sejarah daerah asal mereka, agar peserta didik dapat mengharagi perjuangan nenk moyang mereka, dan unutk mengabadikan perjuangan orang – oarng yang telah berjuang pada masa lampau. Kemudian bagaiman cara mengjarakannya? Cara mengajarkan sejarah lokal ada banyak cara. Menurut Kurikulum 2013 peran guru adalah sebagai fasilitator. Dengan guru sebagai fasilitator jadi cara mengajarkan sejarah lokal menurut kurikulum 2013 adalah seperti, guru menampilkan suatu gambar atau pengertian mengenai bab sejarah lokal dan menjelaskanya,kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kemudian mendiskusikan mengenai bab yang dijelaskan oleh pengajar. Setelah selesai berdiskusi kelompok – kelompok diskusi tadi diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusi mereka. Mulai dari komentar dan hasil diskusi siswa pengajar mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu juga ada cara dimana siswa dibagi berpasangan. Dalam metode ini guru mengai siswa di dalam kelas deng cara berpasangan,kemudian pengajar memberikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Kemudian setelah selesai diskusi dan membuat ringkasan,siswa dibagi menjadi pembicara dan pendengar. Sebagi pembicara, siswa menjelaskan materi yang telah ia ringkas selengkap mungkin. Sedangkan pendengar berperan untuk menyimak/mengoreksi/menunjukan hal – hal yang kurang lengkap. Dengan metode ini maka siswa akan belajar untuk menyampaikan pendapat.
Kemudian adapula cara belajar dengan cara terjun langsung kelapangan. Dimana para siswa diberi pelajaran dengan langsung melihat apa yang mereka pelajari. Tapi, dalam konteks ini pengajar hanya memberi penjelasan layaknya tour guide. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk mempelajari sendiri apa yang ingin mereka pelajari dan setiap siswa harus membuat suatu ringkasan mengenaai apa yang telah mereka pelajari. Ada
juga cara dengan menyuruh siswa untuk membuat suatu penelitian mini mengenai sejarah lokal di daerah mereka sendiri. Dengan metode ini maka siswa akan mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi di daerah mereka pada masa lampau. Kemudian siswa mempersentasikan apa yang telah mereka teliti untuk kemudian di apresiasi oleh siswa yang lain.