A. Komponen-Komponen Manajemen Sekolah
1. Manajeman kurikulum dan Pengajaran
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Manajeman Peserta Didik
Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik ( dalam lembaga bersangkutan ) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemnen peserta didik menunjuk pada kegiatan – kegiatan di luar dan di dalam kelas, serta pembinaan peserta didik dan penangkalan kenakalan remaja.
Maksud dan pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional berdasarkan pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah :
- Meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala sehingga terhindar dari usaha pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan nasional.
- Menumbuhkan daya tangkal dari pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah
o Memantapkan kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum - Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni
- Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 1945
- Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani
Menangkal kenakalan anak remaja
Kenakalan anak merupakan perbuatan anti sosial atau perbuatan pelanggaran terhadapa norma masyarakat yang dilakukan oleh anak atau remaja. Penyelewengan norma yang bersifat anti sosial antara lain : ngebut, peredaran pornografi, berpakaian dengan mode yang tidak selaras, membentuk gang, perusakan barang milik orang lain, senang melihat orang lain celaka.
Kenakalan tersebut harus ditangkal dan ditanggulangi dengan kebijakan-kebijakan lain pada umumnya secara terpadu. Untuk menangkal dan menanggulangi kenakalan tersebut perlu diketahui secara dini dan seksama tentang penyebab-penyebabnya seperti : faktor pengembangan jiwa pada periode pubertas dan faktor lingkunagn keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( Pengelolaan SDM Pendidikan )
4. Manajemen anggaran biaya / biaya pendidikan
Manajemen anggaran pendidikan/ biaya sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinyu terhadap biaya operasional sekolah atau pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapaianya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara umum, kegiatannya meliputi :
- Pengumpulan dan penerimaan dana
Berupa dana rutin, SPP, sumbangan BP3, Donasi dan usaha halal lainnya. - Penggunaan dana
- Pertanggungjawaban dana terhadap pihak-pihak yang terkait yang berwenang
5. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ( HUSEMAS )
Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya, pada khususnya. Sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Hubungan masyarakat dapat dilihat dari fungsi, tujuan, manfaat dan bentuk bentuk operasionalnya.
- Fungsi pokok HUSEMAS adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya dan mencari simpati publik. Sehingga, dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut dan akhirnya menambah income bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
- Tujuannya adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat sehingga prestise sekolah pun akan meningkat.
- Manfaat dari HUSEMAS adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan prestise sekolah serta adanya dukungan masyarakat secara spiritual dan material. Sehingga bagi sekolah swasta nilai dari kreditasi akan meningkat dan pada sekolah negeri akan meningkatkan “favoritnya”.
- Bentuk-bentuk HUSEMAS bisa bermacam-macam tergantung dari kreativitas sekolah, kondisi, situasi dan fasilitas.
- Di bidang sarana akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan, jumlah dan tingkat kerjasama guru-gurunya, sarana dan prasarana akademik, serta teknologi yang mendukung. - Di bidang prasarana pendidikan
Gedung, ruang-ruang belajar, ruang kantor, ruang praktikum, beserta perabot yang memadai akan memiliki daya tarik sendiri bagi popularitas sekolah. - Di bidang sosial sekolah dengan masyarakat sekitar
Kerja bakti, perayaan hari besar nasional atau keagamaan, pengamanan lingkungan, kebersihan, akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekolah. - Kegiatan karyawisata
Membawa spanduk saat karya wisata dan sikap tertib serta sopan santun para siswa saat perjalanan karyawisata ke suatu daerah akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahinya. - Kegiatan olah raga dalam PORSENI dan lomba antar sekolah atau desa yang membawa nama sekolah juga dapat membawa harum nama sekolah tersebut.
- Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat selama tidak mengganggu proses belajar mengajar
- Mengikutsertakan sivitas akademika sekolah dalam kegiatan masyarakat sekitarnya. Seperti karang taruna, siskamling.
- Mengikutsertakan tokoh-tokoh, pemuka-pemuka, pakar-pakar masyarakat dalam kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler sekolah
- Di bidang sarana akademik
• Sifat hubungan masyarakat dapat merupakan :
- Hubungan timbal balik yang memberi manfaat pada kedua belah pihak
- Hubungan sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat
- Hubungan keluar kampus “external public relation” yang akan menambah simpati masyarakat
d. Hubungan ke dalam kampus “internal public relation” guna menambah keyakinan para sivitas akademika tentang segala pemilikan material dan non material sekolah.
6. Manajemen layanan khusus
Manajemen layanan khusus dapat berupa :
a. Manajemen perpustakaan
Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih menembangkan dan mendalami pengetahuan melaui belajar mandiri.
b. Manajemen layanan kesehatan
Sekolah tidak hanya bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran saja, tetapi juga harus menjaga kesehatan jasmani dan rohani peserta didik. Untuk itu, disekolah-sekolah dikembangkan program pendidikan jasmani dan kesehatan, menydiakan layanan UKS dan mengadakan kerjasama dengan unit-unit dinas kesehatan.
c. Manajemen layanan keamanan
Layanan keamanan perlu diberikan oleh sekolah agar para pegawai dan peserta didik agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan nyaman.
B. Kegiatan dalam Manajemen Kurikulum
Secara operasional, kegiatan manajemen kurikulum dapat meliputi 3 kegiatan pokok :
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
- Pembagian tugas guru yang dijabarkan yang dijabarkan dari struktur program pengajaran dan ketentuan tentang beban mengajar wajib bagi guru
- Tugas guru dalam mengikuti jadwal pengajaran
Ada 3 jadwal pelajaran bagi guru yaitu : jadwal pelajaran kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kulikuler.- Jadwal pelajaran kurikuler disusun secara edukatif oleh guru-guru dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan akademik.
- Jadwal pelajaran ko kulikuler disusun secara strategik sesuai dengan situasi individual atau kelompok peserta didik.
- Jadwal ekstra kulikuler disusun di luar jam pelajaran kurikuler dan program ko- kurikuler. Biasanya bersifat pengembangan ekspresi, hobi, bakat, minat
- Tugas guru dalam kegiatan proses belajar mengajar
- Membuat persiapan atau perencanaan pembelajaran
- Melaksanakan pengajaran
- Mengevaluasi hasil pengajaran
2. Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
Kegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya proses belajar mengajar dalam jadwal kegiatan belajar telah disusun oleh sekolah secara paedagogis. Tugas seorang peserta didik adalah secara aktif dan kreatif bisa menyusun jadwal untuk waktu belajar, rekreasi dan lainnya.
3. Kegiatan yang berhubungan dengan warga sekolah atau lembaga pendidikan
Kegiatan ini merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah yang kurikuler , ekstra kurikuler, akademik atau non akademik, hari-hari kerja ataupun hari-hari libur.
4. Kegiatan –kegiatan penunjang proses belajar mengajar
Di samping ketiga pokok tersebut, masih diperlukan beberapa kegiatan dalam upaya meningkatkan suksesnya proses belajar mengajar seperti, bimbingan penyuluhan (BP), UKS.
C. Penilaian Dengan Pendekatan PAN dan PAP
1. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Dalam pendekatan PAN diasumsikan bahwa suatu populasi itu berdistribusi normal atau bahwa prestasi yang dicapai oleh para siswa itu dalam keadaan normal ( baik guru, sarana, prasarana, sosial ). Pada umumnya, pendekatan PAN mendasarkan diri pada 2 hal pokok sebelum memutuskan nilai akhir pengikut tes yaitu, penetapan pengikut tes yang akan diluluskan dalam penetapan batas lulus, dimana dalam hal ini pengajar bisa menetapkan pilihannya.
Penilaian PAN dimaksudkan agar masing-masing siswa dapat diperlakukan secara proporsional dalam kelas, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dengan demikian, meskipun nilai ujian seluruh siswanya tidak baik atau sangat baik, tetap dapat didistribusikan secara demokratis.
2. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Dalam pendekatan PAP, penetapan batas lulus merupakan hal yang pokok. Penetapan batas kompensasi minimum yang diperlukan oleh seorang pengajar selanjutnya diterapkan hubungannya antara derajat penguasaan kompetensi dengan nilai akhir yang diberikan. Pendekatan PAP pelaksanaannya tidak terlalu sulit karena tanpa perhitungan statistik. Jika kompetensi yang ingin dicapai telah diidentifikasikan dengan tuntas, dan tes yang akan dipergunakan memang benar-benar dapat mengukur taraf penguasaan kompetensi yang dimaksudkan, maka, skor mentah hasil yang telah dihaluskan (dalam bentuk presentase) dapat langsung diterapkan.
D. Cara Penerimaan Siswa Baru
Sebagaiamana telah disebutkan sebelumnya bahwa manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan di luar dan di dalam kelas. Kegiatan-kegiatan di luar kelas salah satunya meliputi penerimaan peserta didik baru. Berikut ini adalah proses penerimaan siswa baru :
1. Penerimaan siswa baru berdasarkan NEM
- Penyusunan panitia beserta program kerjanya
- Pendaftaran calon siswa ( pengumuman, tempat, waktu, syarat )
- Penyelesaian berdasarkan NEM dengan kebutuhan jumlah tempat duduk yang tersedia di kelas awal
- Pengumuman calon siswa yang diterima termasuk cadangan
- Registrasi ( pencatatan siswa yang sudah positif masuk ).
2. Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan buku mapper
- Format buku induk dan buku mapper
- Data siswa yang diisikan ( identitas, orang tua/wali, alamat )
- Keterangan data ( fotocopy akta kelahiran, surat keterangan kesehatan )
- Mengutamakan pengisian sesuai urut abjad.
3. Pembagian seragam sekolah dan kelengkapannya
4. Pembagian kartu anggota OSIS beserta tata tertib sekolah
5. Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan peserta didik
- Kesejahteraan mental dan spiritual ( penyediaan tempat sembayang dan layanan BP )
- Kesejahteraan fisik ( sanitasi lingkungan, keamanan, kenyamanan sekolah )
Sedangkan kegiatan di dalam kelas meliputi :
- Menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar
- Interaksi belajar mengajar yang positif
- Perhatian guru terhadap dinamika kelompok belajar
- Pemberian pengajaran remidial
- Pelaksanaan presensi secara kontinyu
- Perhatian terhadap tata tertib kelas
- Pelaksanaan jadwal pelajaran secara tertib
- Pembentukan pengurus kelas dan pengorganisasian kelas
- Penyediaan alat atau media belajar
- Penyediaan alat atau media penunjang belajar
E. Ruang Lingkup Pengelolaan SDM Pendidikan
- Pengertian SDM
Dalam sumber daya manusia terkandung aspek kompetensi, ketrampilan atau skill, kemampuan, sikap, perilaku, motivasi dan komitmen. ( Shetty dan Bucher 1985 ) - Jenis SDM
1. Dilihat dari tugas pokoknya, dibedakan menurut tenaga teknis, tenaga adminstratif dan tenaga penunjang.
2. Dalam PP 1992 tentang kependidikan, ditegaskan pengelompokkannya menjadi tenaga kependidikan (pembimbing, pengajar, pelatih), pengelola, pengawas, laboran, teknisi sumber belajar, peneliti dan penguji. - Pengertian pengelolaan pendidikan
- Aktivitas memadukan sumber sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. ( Pidarta 1988 )
- Penataan, pengaturan-pengaturan kegiatan lain sejenisnya yang berkenaan dengan lembaga-lembaga beserta para komponennya dan dalam kaitannya dengan pranata dan lembaga lain. (Sukirman 1998 )
- Proses kerja sama yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.( mulyasa 1002 )
- Serangkaian kegiatan merencanakan, mengorgasikan, memotivasi, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Pengertian manajemen SDM
- Serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan kepada praktik dan kebijakan serta fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. (yuniarsih 1008 :3 )
- Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiaan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi , pengntegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. ( jones 2008 : 24 )
- Suatu proses menangani berbagai masalah dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya dalam bidang pendidikan untuk dapat menunjang aktifitas bidang pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Tujuan manajemen SDM
- Membantu para staf berhubungan denga masalah-masalh kepegawaian, memastikan perlindungan keselamatan kerja, menciptakan sebuah prosedur yang memungkinkan para karyawan pendidikan bekerja secara efisien
- Memberikan bantuan dalam proses negosiasi dan mengelola kontrak kerja
- Memudahkan untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan
- Menjadikan sebuah komunikasi yang memadai agar pegawai bekerja efektif
- Dapat ditetapkan prioritas-prioritas yang sesuai kebutuhan dan kepentingan serta disesuaikan dengan legalitas formal
- Meningkatkan kinerja agar dapat memberi sumbangan bagi pencapaian tujuan
- Agar dapat mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi
- Meningkatkan kualitas pendidikan
- Menangani berbagai masalah pada ruang lingkup tenaga kependidikan dan tenaga kerja lainnya.
- Komponen dalam proses manajemen SDM
1. Perencanaan tenaga kerja
Aspek-aspek dalam perencanaan sumber daya manusia adalah :- Faktor strategi dan organisasi, analisis kebutuhan sumber daya manusia pendidikan dan sumber pengadaan baik melalui internal maupun eksternal harus dilakukan.
- Peramalan kebutuhan, perencanaan sumber daya manusia
c. Penentuan kebutuhan
d. Analisis ketersediaan
2. Perolehan dan penempatan sumber daya manusia
Bagian ini meliputi rekruitmen, seleksi dan penempatan
3. Pengembangan tenaga kerja
Meliputi pengembangan karir dan pemngembangan kemampuan kerja.
- Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urutan-urutan posisi ( jabatan ) sesuai dengan struktur organisasi.
- Pengembangan kemampuan kerja merupakan cara cara untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik secara informal, maupun formal.
4. Penilaian prestasi kerja
Proses penilaian kinerja secara umum terdiri dari 4 tahap :
- Menentukan apa-apa yang dinilai
- Menentukan kapan menilainya
- Menentukan siapa-siapa yang menilai
- Menentukan metode penilaian.
5. Pemberian kompensasi
Meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada karyawan baik finansial maupun non finansial. Kegiatan tersebut mampu mendorong prestasi karyawan.
6. Pemeliharaan tenaga kerja
Adanya unsur ekonomis maupun non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan.
7. Kecenderungan utama dan krisis yang mempengaruhi manajemen sumber daya manusia pendidikan :
- Biaya yang dikaitkan dengan faktor sumber daya manusia
- Krisis produktivitas
- Kompleksnya perubahan yang terjadi
- Masalah personalia yang terjadi di tempat kerja.
F. Cara Pengelolaan SPP
Dalam pengelolaan SPP perlu memperhatikan beberapa hal :
- SPP tidak dapat digunakan langsung oleh sekolah, tetapi harus disetorkan seluruhnya dan pada waktunya. SPP disetorkan oleh bendhahara sekolah selambat-lambatnya tanggal 15 kepada bank BRI atas rekening Mendikbud.
- Bendhara sekolah dapat menyetorkan lewat wesel pos kepada cabang BRI
- Kepala sekolah mngirimkan tim dasar bukti bukti setoran SPP atau salinan resi wesel pos kepada Kakanwil Depdiknas satu hari setelah tanggal penyetoran penerimaan SPP kepada cabang BRI
- Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan triwulan kepada Kakanwil Depdiknas mengenai data fisik penerimaan dan penyetoran SPP dengan tembusan kepada Kakanwil Ditjen anggaran dengan format yang telah ditentukan.