Museum Mandala Bhakti Semarang

Rahmad Ardiansyah

Museum Mandala Bhakti Semarang terletak di Jl. Soegijapranata No. 1, Kota Semarang yang berada tepat di bundaran Kota Semarang. Museum Mandala Bhakti bersebelahan dengan bangunan bersejarah Lawang
Sewu yang dulu merupakan perusahaan kereta api, terlihat juga Gedung
Pandanaran, dan Tugu Muda. Museum ini menyimpan bukti perjuangan TNI bersama para pemuda Semarang dalam merebut kemerdekaan dari tagan penjajah serta peran TNI dalam perdamaian dunia. Museum Mandala Bhakti memiliki koleksi berupa data, dokumentasi, benda sejarah, yang ditempatkan dalam ruangan – ruangan.

Ruangan – Ruangan di Museum Mandala Bhakti 

  • Ruang Jatmu (senjata dan amunisi) tersimpan berbagai senjata TNI seperti bambu runcing, keris, rencong, tombak, busur serta senjata modern seperti pistol, senapan, mesin berat dan senjata pelontar. 
  • Ruang Gamad (seragam angkatan darat) terdapat seragam yang digunakan TNI yang telah mengalami pengawetan dari seragam berbahan dari goni, seragam PETA, Heiho, BKR, TKR, TNI, seragam tentara asing, pakaian dinas Polisi militer hingga Kowad.
  • Ruang Peristiwa, terdapat catatan sejarah berbagai peristiwa perjuangan di Indonesia. Diantaranya, Pertempuran Lima Hari di Semarang, Serangan Umum Surakarta, Pertempuran di Magelang dan pertempuran di kota – kota lain. 
  • Ruang Pelestarian Ruang Kerja Pangdam. Ruangan ini digunakan sebagai ruang Panglima Kodam (Pangdam) dari waktu ke waktu. 
  • Ruang Satsikmil (satuan musik militer) yang berisi alat – alat musik yang digunakan oleh para tentara. 
  • Ruangan Laswi atau Laskar Wanita Indonesia yang menggambarkan perjuangan para wanita dalam perjuangan merebut kemerdekaan. 
  • Ruang Unit Dapur Umum yang  menggambarkan dapur umum pada masa penjajahan.
  • Ruang Cacat Veteran yang menyimpan alat – alat kesehatan yang pernah digunakan veteran yang mengalami cacat akibat membela negara. 

Museum Mandala terdiri dari dua lantai menghadap utara dan dibangun dengan rancangan arsitek handal dari Belanda bernama I. Kuhr E pada tahun 1930. Awalnya, gedung ini dibangun sebagai Pengadilan Tinggi Belanda (Raad van Justitie) bagi rakyat Eropa di Semarang, namun pasca kemerdekaan RI, pada tahun 1950-an gedung ini digunakan sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II Kodam IV / Diponegoro. Pada tahun 1985 secara resmi gedung ini dialih fungsikan menjadi museum.

Museum Mandala Bhakti dibuka untuk umum dari hari Selasa hingga Kamis pukul 08.00 – 18.00, hari Jumat pukul 08.00 – 10.30, hari Minggu 08.00 – 12.00, sedangkan hari Senin dan Sabtu tutup.

Koleki Museum Mandala Bhakti

 

 

 

 

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah