Museum Penataran

Rahmad Ardiansyah

Museum Penataran sebelumnya bernama Museum Blitar. Museum Blitar bukan berarti museum dalam arti sebenarnya, namun sebagai balai penyelamat benda – benda purbakala yang ada di Kabupaten Blitar. Museum ini didirikan pada tahun 1866 oleh seorang Bupati Blitar yang bernama Warsokusumo. Semula Museum Blitar terletak di komplek Pendopo Kabupaten Blitar. Namun, demi memaksimalkan fungsi museum seperti pada bidang pendidikan, penelitian dan rekreasi, maka Museum Blitar dipindah ke area wisata Penataran pada tahun 1999 dan kemudian diubah namanya menjadi Museum Penataran.

Museum Penataran berdriri di tanah seluas 4.154 m2 dengan bangunan satu lantai untuk menyajikan benda purbakala. Jumlah koleksi di Museum Penataran sebanyak 253 koleksi yang ditemukan di sekitar Kabupaten Blitar. Dengan koleksi yang sangat banyak dan hanya tersedia satu lantai, museum ini memiliki kesan sempit dari segi pameran. Terdapat tiga jenis koleksi di Museum Penataran diantaranya koleksi arkeologi, ethnografi dan numismatik.

  • Koleksi Arkeologi
    Koleksi arkeolologi merupakan peninggalan benda – benda sejarah yang dipengaruhi unsur Hindu dan Buddha. Koleksi arkeologi Museum Penataran berasal dari masa Indonesia Kuno atau dikenal dengan sebuta Indonesia Klasik. Koleksi arkeologi diantaranya adalah arca – arca dewa di agama Hindu seperti arca, prasasti, relief serta unsur – unsur bangunan.
  • Koleksi Ethnografi
    Koleksi ethnografi merupakan benda peninggalan yang bersifat tradisional serta memiliki arti, fungsi dan kegunaan masyarakat pendukung masa silam. Koleksi terebut diantaranya seperti peralatan transportasi, peralatan mata pencaharian, dan alat – alat rumah tangga.
     
  • Koleksi Numismatik
    Koleksi numismatik merupakan benda peninggalan berupa uang. Koleksi uang di Museum Penataran diantaranya mata uang logam Cina dan koleksi uang kertas

Konservasi
Dalam rangka pemerliharaan dan perawatan koleksi museum, maka diperlukan upaya perawatan yang bersifat preventif maupun kreatif. Perawatan benda – benda di Museum Penataran dilakukan oleh staf pemeliharaan useum Penataran.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah