Ciri – Ciri dan Sejarah Australopithecus Africanus

Rahmad Ardiansyah

Sejarah Australopithecus Africanus

Australopithecus africanus merupakan manusia purba yang ditemukan di Desa Taung, Bechunaland oleh Raymond Dart pada tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala.
Australopithecus africanus ditemukan di Strekfontein pada 1935, Makapansgat pada 1948, dan Gladysvale pada 1992.

Sama seperti sebelumnya, fosil yang ditemukan hanya bagian tengkorak kepalanya saja. Australopithecus africanus ini diperkirakan hidup sekitar 2 atau 3 juta tahun lalu, yaitu pada era pleistocen. Sisa fosil yang ditemukan memperlihatkan bahwa manusia purba yang satu ini lebih mirip dengan manusia modern dari pada Australopithecus afarensis.

Australopithecus Africanus adalah awal hominid, secara umum memang lebih tua dari afarensis, akhirnya para ilmuan menyimpulkan bahwa Australopithecus Africanus diduga merupakan nenek moyang dari manusia modern.

Baca Juga : Ciri dan Sejarah Ardipithecus Ramidus

Ciri-Ciri Australopithecus Africanus

  • Hidup sekitar 3-2 juta tahun yang lalu.
  • Bertempat tinggal di tempat terbuka seperti padang rumput.
  • Memiliki volume otak 450-600 cc 
  • Bisa berdiri tegak dengan kedua kaki 
  • Tinggi badan sekitar 150 cm 
  • Ukuran tubuh perempuan: 115 cm/3,9″, 30 kg/67 sedangkan laki-laki 138 cm/4’6″, 41 kg/91 lbs. 
  • Bertubuh ramping 
  • Australopithecus africanus jantan punya ukuran tubuh lebih besar sekitar 20-40% lebih tinggi dan 30-40% lebih berat dari perempuan
  • Lapisan email giginya tebal dan barisan giginya rata 
  • Tangannya relative panjag

Diperkirakan Australopithecus Africanus ini adalah pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan tetapi pada perkembangannya sendiri memakan daging. Australopithecus Africanus merupakan spesies pertama yang bisa melakukan perburuan binatang dengan ukuran besar. Para ahli berpendapat bahwa Australopithecus africanus merupakan keturunan langsung dari Australopithecus afarensis. Australopithecus africanus lebih muda dari pada Australopithecus afarensis.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah