Memanfaatkan Internet dalam Pembelajaran Sejarah

Rahmad Ardiansyah

Sejarah sangat erat kaitannya dengan pembelajaran yang membosankan dan penuh dengan hafalan. Memang benar, hal tersebut adalah fakta. Namun, tau kah anda bahwa stigma sejarah itu membosankan dan dominan oleh hafalan tersebut yang membangun adalah guru sendiri. Saya sendiri adalah guru sejarah, saya mengajarkan sejarah kepada anak didik saya dengan metode yang kurang lebih sama dengan metode guru “tua”. Ya betul, menggunakan ceramah. Mengapa ceramah, karena saya masih meyakini bahwa ceramah masih menjadi metode yang paling efektif untuk memberikan materi pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang sejatinya menuntut siswa untuk aktif memiliki dua sisi yang berbeda. Memang siswa aktif seperti dalam diskusi. Namun terkadang keaktifan siswa tidak serta merta sejalan dengan tingkat pemahaman. Ada yang hanya aktif tapi secara pemahaman kurang, terlebih hanya membuang waktu saja. Maka dari itu saya lebih memilih metode ceramah namun dengan modifikasi tertentu dan sesekali melakukan diskusi siswa.

Metode ceramah dan menghafal menurut saya masih menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah. Beruntungnya guru sekarang diberi fasilitas berupa internet dan fasilitas pembelajaran yang mendukung sehingga pembelajaran menjadi hidup. Saya sendiri sering menggunakan proyektor, internet, dan handphone siswa untuk pembelajaran sejarah, maka dari itu setiap bulan saya alokasikan kurang lebih 100.000 hanya untuk kuota internet untuk penggunaan pribadi dan pembelajaran. Berikut ini adalah list pembelajaran internet yang sering saya gunakan ketika pembelajaran sejarah di kelas

1. Kahoot

Sepertinya anak zaman sekarang terutama yang berada di kota sangat familiar dengan web ini. Kahoot memberikan semacam refresing kepada siswa setelah melakukan pembelajaran. Game kahoot akan merangsang siswa untuk mendengarkan materi dan berkompetisi ketika melakukan evaluasi.

2. Youtube

Saya sangat sering memperlihatkan youtube ke anak didik saya. Bagi saya youtube adalah media yang sangat penting dalam memvisualisasikan apa yang mereka pelajari. Sebagai contoh penjelasan mengenai corak kehidupan manusia purba, ketika kita hanya menjelaskan secara teoritis sebagian anak yang kuat dalam pemahaman mungkin bisa cepat menangkap, namun sebagian lagi yang kuat di visualisasi tidak cepat memahami. Inilah jalan keluarnya, menggunakan video dari youtube agar mereka dapat memvisualisasikan yang mereka pelajari dan sebagai gambaran mengenai kejadian tersebut.

3. Google Classroom

Khusus untuk Google Classroom, platform ini berfungsi untuk pengorganisasian kelas secara online. Mungkin saat ini G-Class belum terlalu berfungsi secara maksimal, namun saya yakin suatu saat nanti google classroom akan menjadi satu media yang sangat penting dalam pembelajaran.

4. Google Image

Kelemahan buku teks seperti LKS adalah minimnya gambar sedangkan sejarah memiliki banyak sekali tokoh, benda, dan peristiwa yang tidak ditampilkan secara visual di buku. Disinilah pentingnya google image yaitu agar anak bisa melihat secara langsung tokoh, benda maupun peristiwa yang mereka pelajari dari gambar – gambar di Google Image.

Saya kira guru “millenial” harus melek teknologi, harus memanfaatkan teknologi sebagai bagian penting dari pendidikan. Banyak hal yang bisa kita eksplor dari internet untuk pembelajaran seperti penggunaan google form untuk ulangan, quizizz untuk penugasan, instagram untuk pembelajaran online dan lain sebagainya. Intinya jangan berhenti pada metode lama, siswa akan bosan dan terlebih kita juga tidak berkembang. Gunakan wadah mgmp sebagai wadah diskusi perkembangan pembelajaran menggunakan internet. Semoga postingan ini bermanfaat.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah