Asal – Usul Desa Pamotan

Rahmad Ardiansyah

Desa Pamotan merupakan sebuah desa kecil di Kebupaten Rembang. Desa Pamotan dinilai sebagai wilayah yang strategis karena menjadi penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pamotan berada di dataran rendah dikelilingi beberapa gunung dan menjadi salah satu sumber mata air di Kabupaten Rembang. Inilah keunikan tersendiri dari desa Pamotan di banding desa lain di Rembang.

Belum diketahui kapan pertama kali nama Pamotan di sematkan pada daerah ini. Menurut cerita dari orang – orang dari desa tersebut, nama Pamotan diambil dari sebuah nama yaitu “Mbah Pamot”, orang yang dianggap pertama kali menghuni desa Pamotan. 

Menurut cerita, dahulu Desa Pamotan merupakan wilayah dari Kerajaan Majapahit. Simbah Pamot merupakan orang yang diberikan mandat menjaga daerah Pamotan. Di sisi lain di Kecamatan Lasem juga terdapat wilayah bawahan Majapahit yaitu Kerajaan Lasem dengan raja Bhre Lasem.

Konon Simbah Pamot adalah seorang yang sakti mandraguna karena hal kesaktiannyalah ia ditunjuk untuk menjaga pos dari Majapahit di Pamotan. Cerita berawal pada suatu ketika di daerah Pamotan terjadi kekeringan yang berkepanjangan, banyak pohon – pohon yang layu bahkan mati karenanya. Keadaan tersebut membuat Simbah Pamot harus turun tangan. Ia bertapa mencari petunjuk dari sang hyang widhi di tempat yang kini dinamakan Sumberan. Ia mendapat wangsit bahwa ia harus mencabut sebuah pohon jati yang ada di daerah Sumberan. Dengan kesaktiannya Simbah Pamot mencabut pohon jati seorang diri. Setelah tercabut pohon jati tersebut selanjutnya keluarlah sumber air dari dalam tanah. 

Kini daerah yang menjadi tempat pohon jati yang tercabut diberi nama Sumberan. Sedangkan dukuh lain tepatnya di sebelah dukuh Sumberan juga ada sebuah mata air diberi nama Modal. Modal sendiri berasal dari kata “mudal – mudal” yang dalam bahasa Jawa berarti air yang keluar terus menerus. Kini air yang keluar dari sumber air di Modal mengairi 3 kecamatan di Rembang sebelum bermuara ke laut. Setelah adanya sumber air tersebut daerah Pamotan mulai ramai oleh para pendatang. Atas jasanya nama Simbah Pamot kemudian diabadikan menjadi sebuah tempat bernama Desa Pamotan.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah