Candi Tanggulun, Bandung, Jawa Barat

Rahmad Ardiansyah

Candi Tanggulun merupakan salah satu candi yang terletak di provinsi Jawa Barat. Meski candi ini tidak terlalu besar, namun ternyata menyimpan banyak sejarah di dalamnya. Penasaran? Anda bisa menyimak ulasan singkat mengenai salah satu peninggalan candi yang berada di Tanggulun berikut ini.

Tempat Candi Berlokasi

Lokasi candi ini berada di Kampung Talun, Desa Tanggulun yang berlokasi di Kecamatan Ibun, Bandung, Jawa Barat. Konon, desa Tanggulun ini adalah salah satu hutan belantara yang terkenal angker. Dimana ada penguasa yang paling terkenal hingga saat ini, yaitu Embah Cidadap. Meskipun bukan nama asli, tapi tidak ada satupun penduduk yang mengetahui nama aslinya.

Berlokasi di Bandung, candi ini berada pada lahan pemakaman keluarga. Tepatnya berada di sketiar 130 meter sebelah timur pertemuan Ci Gandok bersama dengan Ci Tarum. Jika dilihat dengan seksama, kondisi candi ini mengalami sedikit pecah yang ada di bagian-bagian sudut candi tersebut.

Untuk jejak pecahannya pun sangat rapi. Memperkuat dugaan bahwa pecahan ini akibat dari aktivitas masyarakat yang melakukan galian lubang kubur yang mengenai bagian dari candi tersebut. Hingga saat ini, candi Tanggulun atau yoni Tanggulun tersimpan berada di sisi lahan pemakaman.

Selain yoni Tanggulun, ada pula terdapat Candi Bojongmenje serta candi Bojongmas yang dipercaya sebagai peninggalan yang berlatarkan pada agama Hindu. Ketiga candi ini berada di tepi sungai. Mengapa bisa demikian? Seorang arkeolog Robert von Heine Gelderm pernah melakukan penelitian konsep kosmogoni pada kerajaan kuno di Asia Tenggara.

Dinyatakan bahwa umumnya ada kepercayaan mengenai adanya keserasian antara dunia manusia atau disebut dengan mikrokosmos. Dengan alam semesta atau bahasa ilmiahnya adalah makrokosmos. Adanya konsep kosmologi ini berdasarkan kepada ajaran doktrin dari Brahma.

Sungai adalah objek yang memiliki keterkaitan dengan air, seperti mata air, atau telaga. Yang mana dalam agama Hindu merupakan suatu unsur yang dianggap suci dan juga bisa mensucikan. Karena sungai merupakan sesuatu yang dianggap suci, maka lahan yang berlokasi dekat dengan sungai atau lokasinya dikelilingi oleh sungai adalah lahan yang suci.

Berlandaskan pada konsep air yang suci tersebut, maka masyarakat dikala itu secara sadar dan bergotong royong untuk selalu menjaga keberadaan sungai yang terletak berada di kisaran candi. Hal ini pula yang terjadi kepada masyarakat yang mendukung budaya yang berasal dari candi Bojongmenje, Bojongmas serta yoni Tanggulun.

Mengulik Bentukan Candi

Batu candi Tanggulun memiliki bentuk seperti bujur sangkar. Tingginya kisaran 50 cm serta lebarnya 40 cm. Selain itu, pada bagian pinggirnya terdapat adanya sogatan yang teratur. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa batu ini adalah bagian dari kaki sebuah candi. Selain itu ada pula yang mengatakan candi ini adalah batu lumpang atau sebuah yoni.

Tidak hanya itu saja, banyak tanggapan lainnya seperti candi ini berasal dari sebuah bangunan sanggah yang berasal dari kisaran abad ke 12. Namun sebagian orang lagi merasa bahwa candi ini adalah tanda batas suatu wilayah di masa lampau. Banyak sekali dugaan-dugaan dari masyarakat namun belums atupun yang terungkap secara pasti.

Seputar Kepercayaan Masyarakat

Jika dilihat ke masa silam, pada kawasan hulu Citarum sekitar 1200 tahun yang lalu, memang sudah ada kelompok masyarakat yang bermukim di daerah tersebut. Adanya yoni Tanggulun juga menunjukkan bahwa masyarakat merasakan nyaman dengan tempat tinggal mereka dikala itu.

Yang mana masyarakat juga melakukan pengelolaan sumber daya alam seperti sungai beserta unsur tangkapan air lainnya. Konsep kosmogoni yang telah dianut oleh masyarakat menjadikan mereka secara sadar untuk melindungi sungai yang berada di kawasan sekitaran candi Tanggulun.

Jika ditelusuri, ternyata ada cerita menarik dari berdirinya yoni Tanggulun. Dimana dulunya menceritakan seputar masyarakat sekitar yang dengan sengaja menjaga kebersihan sungai yang berada di sekitaran candi-candi di kecamatan Ibun. Apabila tertarik, anda bisa melihat langsung keberadaan yoni Tanggulun yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang. Sejak menjadi pelajar saya hobi terkait IT terkhusus pengelolaan blog. Selain mengelola website Idsejarah.net, saya juga menjadi admin web mgmpsejarahsmg.or.id, admin web sma13smg.sch.id sekaligus menjadi salah satu penulis LKS di Modul Pembelajaran MGMP Sejarah SMA Kota Semarang. Saat ini saya sedang menjalankan program Calon Guru Penggerak angkatan 10. Projek web Idsejarah.net saya harapkan akan menjadi media untuk mempermudah guru sejarah dalam mengakses artikel, video, dan media pembelajaran terkait pembelajaran sejarah. Website ini akan terus dikelola dan dikembangkan agar semakin lengkap. Kedepannya besar harapan saya untuk mengembangkan aplikasi android untuk guru sejarah. Selain mengelola website, saya juga aktif mengelola channel Youtube Idsejarah sebagai media berekspresi platform video online.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah