Sejarah Singkat Situs Liyangan, Temanggung

Rahmad Ardiansyah

Situs Liyangan adalah sebuah situs berupa candi – candi kecil yang berada di area penambangan pasir di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berjarak 20 Km dari Kota Temanggung dan berada pada ketinggian 1200 mdpl. Candi ini ditemukan pada tahun 2008 dengan talud, yoni, arca dan batu candi yang ditemukan pertama kali. Sayangnya arca – arca yang ditemukan tidak bisa kita lihat secara
langsung di Situs Liyangan karena sudah diamankan kepala dusun setempat
untuk menghindari adanya tangan – tangan jahil.

Diduga kawasan Situs Liyangan dahulu adalah sebuah pemukiman pada masa Mataram Kuno. Dugaan ini didasarkan pada penemuan sisa – sisa bangunan berbahan kayu dan bambu. Ditemukan juga sebuah candi dengan yoni diatasnya. Yoni ini memiliki keunikan karena memiliki tiga lubang dengan bentuk yang sederhana, sedangkan candi yang ditemukan hanya tersisa bagian terbawah dan diperkirakan berasal dari abad 9 Masehi.

Situs Liyangan terdiri dari tiga bagian yaitu area hunian, peribadatan dan kawasan pertanian. Ditemukan jalan batu yang diduga sebagai penghubung antara pemukiman dan wilayah pertanian. Benda – benda seperti pipisan dan gandik yang merupakan alat penggerus obat – obatan masa lampau. Benda seperti guci, mangkok dan barang berbahan keramik dari Cina serta keris dan mata tombak juga ditemukan di Situs Liyangan ini.

Benda atau bangunan yang ditemukan dalam keadaan rusak diperkirakan karena adanya terjangan letusan dari Gunung Sindoro beberapa kali pada masa lalu. Hal ini memperkuat asumsi adanya perpindahan Mataram Kuno yang semula berada di Jawa Tengah berpindah ke Jawa Timur setelah adanya letusan gunung – gunung di Jawa Tengah seperti Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing dan Dieng.

Bammelen, seorang peneliti dari Belanda pernah mengatakan bahwa Gunung Sindoro pernah meletus pada tahun 1600-1607 dan meluluh lantahkan wilayah pemukiman di sekitar Gunung Sindoro. Diperkirakan Situs Liyangan juga terkubur pada saat itu.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pihak Balai Arkeologi Yogyakarta, diperkirakan luas kawasan Situs Liyangan berukuran 2 hektar mengingat banyak peninggalan yang masih terkubur. Situs Liyangan masih sangat dimungkinkan lebih luas lagi dari hasil surver.

Video Situs Liyangan

Foto Situs Liyangan

 

 

 

 

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang. Sejak menjadi pelajar saya hobi terkait IT terkhusus pengelolaan blog. Selain mengelola website Idsejarah.net, saya juga menjadi admin web mgmpsejarahsmg.or.id, admin web sma13smg.sch.id sekaligus menjadi salah satu penulis LKS di Modul Pembelajaran MGMP Sejarah SMA Kota Semarang. Saat ini saya sedang menjalankan program Calon Guru Penggerak angkatan 10. Projek web Idsejarah.net saya harapkan akan menjadi media untuk mempermudah guru sejarah dalam mengakses artikel, video, dan media pembelajaran terkait pembelajaran sejarah. Website ini akan terus dikelola dan dikembangkan agar semakin lengkap. Kedepannya besar harapan saya untuk mengembangkan aplikasi android untuk guru sejarah. Selain mengelola website, saya juga aktif mengelola channel Youtube Idsejarah sebagai media berekspresi platform video online.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah