Sumber Sejarah

Rahmad Ardiansyah

Pengertian Sumber Sejarah

Dalam merekonstruksi suatu peristiwa masa lampau, sangat perlu adanya data pendukung berupa sumber sejarah, bukti dan fakta – fakta sejarah. Dari sumber sejarah dapat diketahui informasi yang menjelaskan tentang kejadian di masa lampau mengenai peristiwa tertentu. Sumber sejarah menjadi salah satu poin penting dalam rekonstruksi sejarah. Dari sumber sejarah ini dapat diketahui bagaimana peristiwa di masa lampau terjadi, siapa pelakunya, dimana peristiwa tersebut terjadi dan kapan peristiwa itu terjadi. Dari keterangan – keterangan inilah yang kemudian dijadikan data pendukung sebuah karya sejarah.

Sumber Sejarah Menurut Para Ahli

  • Moh. Ali menuturkan bahwa sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang
    berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian dari zaman
    purba hingga sekarang.
  • Muh. Yamin menyebutkan bahwa
    sumber sejarah merupakan kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan
    sejarah.
  • Zidi Gazalba menyebutkan sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tulisan dan visual

Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuk dan Wujud

Menurut bentuk dan wujudnya, sumber sejarah dibagi menjadi tiga yaitu sumber tertulis, sumber lisan dan sumber benda

1. Sumber Tertulis
Sumber tertulis merupakan keterangan yang menyebutkan peristiwa masa lampau yang disampaikan dalam bentuk tulisan, biasanya menggunakan media batu maupun kertas. Sumber tertulis yang menggunakan batu disebut prasasti. Penggunaan sumber tertulis berupa batu biasanya digunakan pada kerajaan – kerajaan di masa lampau. Contoh sumber tertulis dalam bentuk batu yaitu prasasti Yupa. Yupa digunakan para sejarawan untuk diambil informasi mengenai keadaan kerajaan Kutai pada masa lampau. Sedangkan sumber tertulis dari kertas biasanya berupa arsip – arsip ataupun kitab. Penggunaan arsip yaitu pada masa penjajahan Belanda sedangkan kitab – kitab biasanya dipakai pada masa kerajaan hindu buddha seperti kitab pararaton, negarakertagama, darmogandul dan lain – lain.

2. Sumber Lisan
Tidak semua data sejarah terekam dalam bentuk tulisan. Informasi sejarah selain menggunakan data tertulis dapat diperoleh dengan cara wawancara kepada pelaku sejarah. Cara ini disebut dengan sumber lisan. Contoh sumber lisan bisa dijumpai ketika sejarawan menggali data – data sejarah saat kejadian peristiwa Gerakan 30 September 1965 dan sebagainya. Saksi sejarah inilah yang akan memberikan data – data sejarah mengenai peristiwa yang ia ketahui. Kelemahan sejarah lisan terletak pada obyektifitas orang yang diwawancarai. Sebagai contoh ketika kita mewawancarai pelaku peristiwa Gerakan 30 September 1965, kepada siapa kita akan mewawancarai? apabila kita mewawancarai kepada pihak PKI maka orang tersebut akan lebih condong membela PKI dalam kegiatan wawancara yang dilakukan. Sedangkan apabila kita mewawancarai pihak bersebrangan (Masyumi maupun militer) maka mereka akan memberikan data berbeda sesuai yang mereka bela.

3. Sumber Benda
Sumber benda atau disebut juga artefak merupakan sumber sejarah yang berbentuk benda – benda peninggalan sejarah. Benda – benda ini diantaranya manik – manik, gerabah, peralatan perang, perhiasan, candi, benteng pertahanan, gedung dan lain – lain. Untuk mengetahui usia suatu benda dapat menggunakan tiga cara, yaitu dengan metode tipologi, stratigrafi serta kimiawi. Penggunaan metode tipologi yaitu dengan menentukan usia benda berdasarkan bentuk ataupun tipenya. Metode stratigrafi merupakan penentuan usia benda berdasarkan usia lapisan tanah dimana benda itu ditemukan (semakin tua benda tersebut, posisi benda berada semakin dalam). Metode ketiga disebut kimiawi yaitu penentuan usia benda berdasarkan unsur kimiawi yang terkandung di dalam benda tersebut.

Sumber Sejarah Berdasarkan Sifatnya

Menurut sifatnya sumber sejarah dibagi menjadi tiga yaitu sumber sejarah primer, sekunder dan tersier :

1. Sumber Primer
Sumber primer disebut juga sumber sejaman, sumber asli atau sumber utama. Sumber primer merupakan sumber yang paling kuat dalam menelaah sejarah. Sumber primer merupakan informasi yang didapatkan secara langsung dari pelaku atau saksi peristiwa bersejarah. Sumber primer dapat berupa lisan maupun tulisan. Sumber primer berupa sumber lisan, berarti orang atau pelaku tersebut mengetahui secara langsung dan sezaman tentang suatu kejadian bersejarah. Sedangkan sumber primer berupa tulisan adalah karya – karya tertulis baik itu arsip maupun kitab yang ditulis pada saat peristiwa sejarah tersebut terjadi.

Contoh sumber sejarah lisan yang dianggap sumber primer adalah hasil wawancara dari seseorang yang mengalami peristiwa – peristiwa sejarah secara langsung seperti orang – orang yang hidup pada saat masa kemerdekaan ataupun peristiwa sejarah lain. Sedangkan sumber primer berupa sumber tulisan diantaranya seperti Negarakertagama, Darmogandul dan lain – lain.

Tidak semua naskah kuno merupakan sumber primer. Ada beberapa naskah kuno yang ditulis tidak pada zamannya seperti kitab Pararaton dan Babad Tanah Jawi. Apabila isi dari sumber primer seperti Negarakertagama dan sumber sekunder seperti Pararaton berlawanan. Maka yang digunakan dalam perujukan suatu peristiwa bersejarah adalah sumber primer Negarakertagama, dan sumber sekunder Pararaton dipinggirkan.

2. Sumber Sekunder
Sumber Sekunder merupakan informasi sejarah yang didapatkan melalui perantara tetapi tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap terjadinya peristiwa sejarah (tidak sezaman). Contoh sumber sekunder diantaranya adalah buku – buku sejarah yang beredar seperti sejarah nasional Indonesia dan buku – buku lain. Kitab pararaton juga merupakan sumber sekunder apabila dilihat dari penulisannya. Kitab Pararaton menuliskan kisah – kisah mengenai kerajaan Singasari dan Majapahit yaitu pada abad ke 12 hingga 15 sedangkan penulisan kitab Pararaton ditulis pada abad ke 16. Karya sejarah dapat dijadikan pedoman apabila karya tersebut apabila disilangkan datanya dengan sumber primer terdapat kecocokan.

3. Sumber Tersier
Sumber tersier adalah informasi yang didapatkan lisan oleh pihak ketiga atau lebih. Pihak ketiga diartikan sebagai saksi ahli, seperti ahli sejarah, ahli antropologi dan lain – lain. Sumber tersier juga bisa disebut sebagai cerita tutur. Sumber tersier merupakan sumber sejarah paling lemah.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang. Sejak menjadi pelajar saya hobi terkait IT terkhusus pengelolaan blog. Selain mengelola website Idsejarah.net, saya juga menjadi admin web mgmpsejarahsmg.or.id, admin web sma13smg.sch.id sekaligus menjadi salah satu penulis LKS di Modul Pembelajaran MGMP Sejarah SMA Kota Semarang. Saat ini saya sedang menjalankan program Calon Guru Penggerak angkatan 10. Projek web Idsejarah.net saya harapkan akan menjadi media untuk mempermudah guru sejarah dalam mengakses artikel, video, dan media pembelajaran terkait pembelajaran sejarah. Website ini akan terus dikelola dan dikembangkan agar semakin lengkap. Kedepannya besar harapan saya untuk mengembangkan aplikasi android untuk guru sejarah. Selain mengelola website, saya juga aktif mengelola channel Youtube Idsejarah sebagai media berekspresi platform video online.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah