Saluran – Saluran Islamisasi di Indonesia

Rahmad Ardiansyah

Islam yang kini menjadi mayoritas agama yang dianut penduduk Indonesia memiliki sejarah panjang dalam penyebarannya. Kapan masuknya Islam pertama kali ke Indonesia masih menjadi perdebatan para ahli sejarah. Ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke 7 Masehi, dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke 13. Yang jelas Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dilakukan para pedagang Arab, India, dan Cina. Dari perdagangan tersebut orang – orang Islam kemudian melakukan pengislaman melalui berbagai saluran. Saluran – saluran masuknya Islam ke Nusantara diantaranya :

Saluran Perdagangan

Perdagangan adalah saluran paling awal masuknya pengaruh agama Islam di Nusantara. Perdagangan kaum muslim dengan Nusantara diperkirakan terjadi pada abad ke 7 hingga abad ke 16 yang dilakukan oleh pedagang muslim dari Arab, India, Persia dan Cina. Pedagang muslim tersebut kemudian melakukan interaksi dengan pribumi terutama di wilayah pesisir. Dari interaksi inilah kemudian orang – orang muslim menyebarkan agama Islam. Oleh karena itu orang – orang yang pertama kali memeluk Islam di Nusantara adalah orang – orang pesisir di sekitar pelabuhan atau bandar.

Saluran Perkawinan

Secara ekonomi para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik dari pada penduduk pribumi. Sehingga penduduk pribumi terutama puteri berdarah bangsawan tertarik untuk menikahi saudagar – saudagar tersebut. Sebelum melakukan perkawinan, mereka diislamkan terlebih dahulu. Praktis keturunan mereka akan beragama Islam dan itu berarti semakin banyak pemeluk agama Islam hingga terbentuk kampung dan bahkan kerajaan Islam.

Saluran Tasawuf

Tasawuf merupakan ilmu yang mempelajari ajaran ke-Tuhanan dengan menggunakan pendekatan mistis. Pengajar – pengajar tasawuf mengajarkan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Dalam hal ini orang – orang Islam lah yang memiliki ilmu tasawuf  yang mahir akan kekuatan magis dan kekuatan untuk menyembuhkan. Dalam perkembangannya mereka membaur dengan masyarakat dengan menjadi orang – orang pintar, orang kepercayaan, tabib dan sebagainya sehingga tak heran mereka dipandang memiliki status sosial yang tinggi dan memiliki pengikut.

Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi memiliki kesamaan dengan kepercayaan Hindu dan Buddha yang sebelumnya dianut oleh pribumi sehingga agama baru (Islam) dapat dimengerti dan diterima dengan baik.

Saluran Pendidikan

Islamisasi dilakukan oleh kaum muslim melalui pondok maupun pesantren yang diselenggarakan oleh guru agama yang disebut kyai atau ulama. Di pesantren atau pondok tersebut, para murid mendapatkan pendidikan agama. Setelah keluar dari pondok masing – masing dari mereka melakukan dakwah untuk memperluas pengaruh agama Islam.

Saluran Kesenian

Saluran kesenian banyak digunakan oleh para wali yaitu dengan menyisipkan nilai – nilai keislaman pada kesenian – kesenian seperti pada wayang, seni bangunan, tembang dan lain – lain. Sunan Kalijaga adalah wali yang dianggap paling mahir dalam mementaskan wayang. Beliau memiliki keahlian berwayang yang mampu menarik banyak penonton. Sebelum menikmati acara wayang, Sunan Kalijaga meminta agar penontonnya mengucapkan kalimat syahadat. Cerita wayang yang dibawakan Sunan Kalijaga masih menggunakan alur pada kisah Mahabarata dan Ramayana namun didalamnya disisipkan ajaran keislaman. Kesenian lain yang digunakan untuk mengislamkan diantaranya seni bangunan seperti pada Masjid Menara Kudus, Tembang yang dibawakan Sunan Bonang dan lain – lain.

Saluran Politik

Dengan pengaruh raja, Islam dapat menyebar lebih cepat. Seperti yang terjadi di luar Jawa seperti di Maluku, islamisasi dipengaruhi oleh raja mereka. Dengan raja memeluk Islam, maka rakyatnya pun juga secara otomatis memeluk Islam. Kemenangan kerajaan Islam yang mengalahkan kerajaan non Islam juga banyak menarik orang – orang non Islam untuk masuk ke ajaran agama Islam.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah