Pernah dengar istilah Atlas? Pasti yang terpikir adalah sebuah kumpulan peta yang menjadi kompilasi di suatu buku. Yang akan saya ceritakan disini adalah sebuah kisah mitologi Yunani Romawi tentang Atlas yang selalu digambarkan sebagai sebuah patung yang sedang mengangkat bumi di bahunya. Atlas adalah keturunan dari titan Lepeteus dan Asia salah satu dari 300 anak perempuan Titan Oceanus. Atlas adalah satu dari empat saudara. ketiga saudara yang lain yaitu Prometheus, Epimetheus, dan Monoetius. Atlas memiliki tujuh anak dari perkawinannya dengan Pleione, ketujuh anak tersebut disebut Pleides.
Atlas di gambarkan sedang menopang bumi di pundaknya. Konon ia dihukum oleh Zeus karena berdiri di bagian Barat Gaia (Bumi) dan memegang Uranus (Langit) di bahunya. Pada seni klasik eropa menunjukkan bahwa Atlas memegang bola langit, bukan dunia. Serta ada cerita lain bahwa Atlas dihukum untuk menopang langit bukan bola langit di sebuah gunung.
Hukuman Atlas diberikan oleh Zeus karena Atlas dan saudaranya lebih memihak Titan ketika terjadinya perang Titan melawan 12 dewa. 12 dewa tersebut adalah Zeus, Hera, Poseidon, Demeter, Athena, Hestia, Apollo, Artemis, Ares, Aphrodite, Hephaestus dan Hermes. Ketika perang tersebut, banyak dari Titan yang kalah melawan Dewa Olimpus sehingga peperanganpun dimenangkan oleh dewa – dewa Olimpus. Para Titan kemudian dipenjarakan di Tartarus. Zeus mengambil Atlas diantara para tawanan yang dipenjarakan di Tartarus untuk berdiri di sisi barat bumi serta menyangga bola langit di bahunya. Kemudian ada cerita lagi yang menyebutkan bahwa Atlas menjadi batu akibat melihat wajah Medusa yang berada di perisai Perseus sehingga ia membatu dan tegak berdiri. Beberapa cerita menyebutkan bahwa Atlas adalah putra dari Poseidon seorag dewa laut dengan seorang manusia.
Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.