Guna memastikan tujuan suatu pembelajaran sudah tercapai atau belum, guru dituntut untuk melakukan penilaian. Melalui penilaian tersebut, guru dapat memperoleh informasi sejauh mana tingkat keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran. Dalam konteks ini, penilaian bukan semata-mata untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, melainkan juga untuk mengetahui apakah metode yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan harapan.
Berdasarkan hasil penilaian, guru dapat membuat keputusan mengenai proses pembelajaran berikutnya, memecahkan masalan yang berhubungan dengan kesulitan belajar peserta didik, dan menentukan upaya bimbingan yang perlu dilakukan terhadap peserta didik. Salah satu kemampuan peserta didik yang harus dievaluasi adalah kemampuan kognitif. Kemampuan ini meliputi kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan mengidentifikasi, kemampuan memahami materi, kemampuan membuat konsep, kemampuan menganalisis masalah, dan kemampuan melakukan penalaran. Untuk mengetahui kemampuan tersebut, tak pelak lagi; guru harus membuat soal yang sesuai.
Dalam membuat soal, para pembuat soal biasa mengacu pada taksonomi Bloom. Secara hierarkis, Bloom membagi ranah kognitif menjadi enam tingkatan sebagai berikut.
1. Pengetahuan (C1)
Ini tingkatan kognitif paling rendah. Pada tingkatan ini, soal dibuat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengingat kembali materi yang pernah diterimanya. Soal pengetahuan menuntut jawaban berdasarkan hafalan.
Contoh Soal:
Kitab Ramayana disusun di India pada zaman Wiracarita oleh … .
A. Wiyasa
B. Walmiki
C. Sudhodana
D. Siddharta Gautama
E. Chandra Gupta Maurya
Soal di atas hanya bersifat hafalan. Peserta didik hanya cukup menghafal nama tokoh (biasanya tertulis di materi) untuk menjawab pertanyaan seperti itu.
2. Pemahaman (C2)
Inti dari kata ‘paham’ adalah ‘mengerti’, bukan sekadar hafal. Pada tataran ini, peserta didik dituntut untuk memahami materi yang telah diajarkan. Soal pemahaman menuntut jawaban berupa pernyataan atau contoh dari suatu konsep dengan bahasa sendiri.
Contoh Soal:
Kerajaan Airlangga dibagi menjadi dua, yaitu Jenggala dan Panjalu. Tujuan Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua adalah .
A. lebih mudah untuk mengadakan pengawasan
B. memperkuat pertahanan kerajaan
C. agar rakyat lebih setia kepada raja
D. lebih meningkatkan kesejahteraan rakyat
E. menghindari terjadinya perebutan kekuasaan
Soal di atas menuntut kemampuan peserta didik dalam memahami materi karena opsi jawaban tidak tersurat dalam materi.
3. Penerapan/Aplikasi (C3)
Pada tingkatan ini, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi tertentu. Soal aplikasi menuntut penerapan prinsip dan konsep dalam situasi yang belum pernah diberikan.
Contoh Soal:
Perubahan kehidupan manusia purba dari kegiatan mengumpulkan makanan berubah menjadi memproduksi makanan dianggap sebagai sebuah revolusi karena . . . .
A. perubahan itu berdampak pada sistem kehidupan masyarakat
B. masyarakat purba pertama kali mulai mengenal sebuah teknologi
C. adanya peningkatan dalam hal kemampuan akal manusia
D. manusia purba mulai menggunakan akalnya dalam mencari makanan
E. manusia purba mulai mengenal teknologi pembuatan peralatan dari logam
Soal di atas menuntut peserta didik untuk memahami suptu keputusan kemudian menerapkan keputusan tersebut dalam situasi berbeda.
4. Analisis (C4)
Pada tingkatan ini, peserta didik dituntut untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat. Soal analisis menuntut jawaban inforrnatif, penemuan asumsi, dan penemuan sebab akibat.
Contoh Soal
Secara strategis, Amerika Serikat melihat kekuatan komunis di Kuba sebagai sebuah ancarnan karena … .
A. rakyat Kuba mendukung penuh pemerintahan Fidel Castro yang berhaluan komunis
B. adanya dukungan kuat dari pemerintah Kuba terhadap jalur kebijakan Komunis Internasional
C. Uni Soviet sering menggunakan wilayah Kuba sebagai benteng pertahanan terhadap serangan Amerika
D. garis kebijakan komunis yang dianut oleh pemerintah Kuba terlalu ekstrem sehingga sering menyulut pertentangan dengan kelompok kapitalis
E. kondisi kedekatan jarak antara Kuba dan Amerika berdampak pada dekatnya jarak tempur Kuba untuk mencapai kawasan Amerika
Soal di atas menuntut peserta didik untuk menemukan asumsi dan mencari benang merah suatu peristiwa terhadap kernungkinan akibat yang terjadi.
5. Sintesis (C5)
Pada tingkatan ini, peserta didik dituntut menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis, dan mensintesiskan pengetahuan. Soal sintesis menuntut pembuatan cerita, karangan, hipotesis dengan memadukan berbagai pengetahuan.
Contoh Soal:
Dalam sidang ketiga PPKI dibentuk suatu lembaga yang bernama Komite Nasional Indonesia Pusat. Pembentukan lembaga ini memiliki arti bahwa
A. Republik Indonesia telah memiliki parlemen dan lembaga perwakilan rakyat
B. Republik Indonesia sebagai negara demokrasi telah menjalankan prinsip trias politica
C. presiden dan wakil presiden memiliki batas wewenang dalam menjalankan pemerintahan
D. adanya lembaga perwakilan yang menampung berbagai etnis, suku, agama, dan golongan
E. adanya lembaga yang membantu presiden dalam menjalankan fungsi pemerintahan
Soal di atas menuntut peserta didik untuk membuat serangkaian dugaan (hipotesis) dari suatu peristiwa yang terjadi.
6. Evaluasi (C6)
Ini tingkatan tertinggi. Pada tingkatan ini, peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan. Soal tingkat evaluasi menuntut jawaban berupa keputusan dan penentuan “nilai” informasi.
Contoh Soal:
Dengan keberhasilan mengirim manusia ke ruang angkasa berarti Uni Soviet ….
A. berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai penyelidikan ruang angkasa
B. menjadi negara pertama yang berhasil melakukan penyelidikan di ruang angkasa
C. berhasil mengungguli Amerika Serikat dalam persaingan di ruang angkasa pada periode tahun 1960-an
D. menjadi negara pertama di dunia yang berhasil mengungguli kemampuan teknologi Amerika Serikat
E. mengalahkan Amerika Serikat dalam persaingan di ruang angkasa pada periode tahun 1970-an Seal di atas menuntut peserta didik melakukan penilaian terhadap suatu masalah atau informasi.
Setelah memahami taksonomi Bloom berkaitan dengan pembuatan soal, Iangkah selanjutnya adalah memahami kaidah-kaidah penultsan soal. Benkut ini beberapa katdah yang perlu diperhatikan.
1. Kaidah Umum
a. Soal harus sesuai indikator yang telah dirumuskan sebelumnya.
b. Soal harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan atau berhubungan dengan materi yang telah diberikan kepada peserta didik.
c. Soal dibuat dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran sesuai kemampuan peserta didik.
d. Dalam satu paket soal harus dipertimbangkan proporsi soal mudah, sedang, dan sulit, misalnya soal mudah 30%, soal sedang 50%, dan soal sukar 20%.
e. Soal dengan bahasa baku, mudah dipahami, dan terhindar dari kosakata yang bersifat kedaerahan.
2. Kaidah Khusus untuk Soal Uraian
a. Jawaban yang diminta tidak mengandung unsur ketidakpastian.
Contoh: Menurut pendapatmu, apa yang menyebabkan Anak Wungsu berhasil meniegang pemerintahan di Bali cukup lama? (ketidakpastian) Seharusnya, Mengapa Anak Wungsu berhasil memegang pemerintahan di Bali cukup lama? (basil)
b. Tidak menyalin 100% dari buku, harus dikreasi. c. Apabila jawaban yang diminta lebih dari satu, tunjukkan secara jelas. Contoh: Jelaskan contoh revolusi sosial yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia! (tidak jelas berapa faktor yang diminta) Seharusnya, Jelaskan tiga contoh revolusi sosial yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia! (jelas)
3.Kaidah Khusus untuk Soal Pilihan Ganda
a. Kalimat soal harus menggunakan bahasa baku.
b. Kalimat soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
c. Kalimat soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
d. Kalimat soal merupakan stimulus yang diperlukan saja, tidak bertele-tele.
e. Kalimat soal harus mempunyai satu jawaban yang paling tepat.
f. Kalimat soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
g. Jika kalimat soal disertai ilustrasi (gambar, grafik, Label, diagram, dan sejenisnya) ilustrasi tersebut harus jelas dan berfungsi.
h. Kalimat soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang diinginkan.
i. Opsi jawaban harus homogen.
j. Opsi jawaban harus logis ditinjau dari segi materi maupun dari segi kenyataan.
k. Panjang pendek kalimat opsi jawaban harus relatif sama.
I. Opsi jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua jawaban di atas salah”, atau “Semua jawaban di alas benar”.
m. Opsi jawaban yang berbentuk angka atau waktu hams disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya.
n. Opsi jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu ) kesatuan pengertian.
o. Opsi jawaban harus mengandung satu jawaban yang paling benar dan sisanya sebagai pengecoh.
p. Pengecoh harus berfungsi dengan balk. ini Demikian beberapa tips yang dapat dilakukan dalam pembuatan soal.
Semoga tips, dapat membantu guru dalam membuat soal dalam rangka melakukan penilaian. Selama mencoba.
Sumber : Bank Soal Sejarah SMA/MA