Fernando de Magelhaens: Penjelajah yang Hampir Mengelilingi Dunia

Fernando de Magelhaens, atau lebih dikenal dunia sebagai Ferdinand Magellan, adalah salah satu penjelajah terbesar dalam sejarah manusia. Ia dikenal sebagai orang pertama yang berhasil menemukan jalur pelayaran dari Eropa menuju Asia melalui barat, sekaligus menjadi pelaut yang hampir mengelilingi dunia—meskipun tak sempat menyelesaikannya karena tewas di Filipina. Kisah hidupnya adalah kisah tentang keberanian, ambisi, dan tragedi dalam penjelajahan samudra yang mengubah arah sejarah dunia.

Dari Portugal Menuju Samudra

Fernando de Magelhaens lahir di Sabrosa, Portugal, pada 4 Februari 1480. Sejak muda, ia sudah tertarik pada dunia pelayaran dan petualangan. Ia tumbuh di masa ketika bangsa Eropa sedang giat-giatnya menjelajahi dunia untuk mencari rute perdagangan dan wilayah baru. Karena kecakapannya, Magelhaens bekerja di istana Portugal sebagai ajudan kerajaan. Namun, semangatnya untuk menjelajah samudra membuatnya memutuskan ikut ekspedisi ke Afrika Timur dan India pada 1505.

Dalam pelayarannya ke Asia, Magelhaens berperan penting dalam penaklukan Malaka tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Kemenangannya membuat Portugal menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara. Setelah kembali ke tanah air, Magelhaens mendapat gelar bangsawan dan harta rampasan. Sayangnya, hubungannya dengan Raja Portugal memburuk setelah ia dituduh berdagang secara ilegal dengan orang Moor dan dianggap tidak disiplin karena mengambil cuti tanpa izin.

Berlayar untuk Spanyol

Kekecewaan terhadap Raja Portugal membuat Magelhaens mencari dukungan lain. Ia kemudian pergi ke Spanyol dan mempersembahkan rencana besar kepada Raja Charles I: menemukan jalur pelayaran ke kepulauan rempah-rempah (Maluku) lewat arah barat. Ide ini menarik perhatian Spanyol karena akan menantang dominasi Portugal yang menguasai jalur timur.

Setelah mendapat restu, Raja Charles I menugaskan Magelhaens memimpin ekspedisi besar dengan lima kapal: TrinidadSan AntonioConcepcionVictoria, dan Santiago. Persiapan memakan waktu satu tahun, dan pada 20 September 1519, mereka memulai perjalanan bersejarah dari pelabuhan Sevilla, Spanyol.

Rute dan Tantangan Pelayaran

Armada Magelhaens berlayar melintasi Samudra Atlantik menuju pantai Amerika Selatan. Mereka singgah di Brasil, lalu menyusuri pantai hingga menemukan jalur sempit di ujung selatan benua tersebut. Jalur itu kini dikenal sebagai Selat Magellan. Dari sana, mereka memasuki samudra yang sangat luas dan tenang. Karena perairannya yang damai, Magelhaens menamainya Samudra Pasifik.

Namun, pelayaran di Samudra Pasifik jauh lebih berat dari perkiraan. Para awak kehabisan makanan dan air tawar. Banyak yang jatuh sakit akibat kelaparan dan kondisi cuaca ekstrem. Setelah berbulan-bulan berjuang, mereka akhirnya mencapai Kepulauan Filipina pada Maret 1521. Penduduk setempat awalnya menerima mereka dengan baik dan bahkan sebagian diantaranya memeluk agama Katolik setelah diperkenalkan oleh Magelhaens.

Akhir Tragis di Filipina

Sayangnya, kedamaian itu tidak bertahan lama. Ketika Magelhaens mencoba campur tangan dalam konflik antara suku-suku di Pulau Mactan, ia justru terbunuh dalam pertempuran pada 27 April 1521. Ia gugur sebelum sempat kembali ke Eropa, hanya beberapa ribu kilometer dari tujuannya menuju Malaka—tempat yang dahulu pernah ia bantu taklukkan.

Kendati Magelhaens tewas, pelayarannya tidak berakhir. Sisa awak kapal yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano melanjutkan perjalanan pulang. Dari lima kapal yang berangkat, hanya kapal Victoria yang berhasil kembali ke Spanyol pada 1522 dengan membawa muatan rempah-rempah. Dengan demikian, mereka menjadi rombongan pertama yang berhasil mengelilingi dunia.

Warisan Magelhaens

Fernando de Magelhaens tidak hidup untuk menyaksikan keberhasilannya, tetapi namanya abadi dalam sejarah. Ia membuktikan bahwa bumi memang bulat dan samudra-samudra dunia saling terhubung. Pelayarannya membuka jalan bagi era penjelajahan global dan memperluas pandangan manusia tentang dunia.

Bagi generasi sekarang, kisah Magelhaens bukan sekadar catatan sejarah, melainkan kisah keberanian seorang manusia yang rela menantang batas pengetahuan dan bahaya demi menemukan dunia baru. Ia meninggalkan pesan bahwa penemuan besar hanya mungkin terjadi jika seseorang berani melangkah ke tempat yang belum pernah dijelajahi siapa pun sebelumnya.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment