Sejarah Tembok Berlin yang Memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur

Rahmad Ardiansyah

Tembok Berlin merupakan salah satu simbol perang dunia kedua yang dibangun pada 13 Agustus 1961 oleh Republik Demokratik Jerman untuk memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur sehingga membuat Jerman Barat menjadi enklave di negara Jerman. Tidak cuma tembok, di wilayah ini juga dibuat area terlarang berupa ranjau anti kendaraan di sisi tembok dan juga menara penjaga. Pemerintah Jerman Timur mengatakan bahwa dibangunnya tembok ini dilakukan untuk membendung pengaruh fasis masuk ke dalam Jerman timur, selain itu juga mengupayakan membentuk pemerintah komunis di Jerman Timur. Namun pada kenyataannya tembok ini difungsikan sebagai pembendung untuk mencegah orang – orang Jerman Timur untuk melarikan diri ke Jerman Barat. Kebanyakan warga Jerman Timur tidak menyukai komunis dan berusaha melarikan diri ke Jerman Barat walaupun meninggalkan tanah mereka di wilayah Jerman Timur.

Sebelumnya ketika pembangunan dilaksanakan, sekitar 3,5 juta penduduk Jerman Timur bermigrasi ke Jerman Barat untuk selanjutnya menyebar ke bagian barat Eropa. 30 tahun setelah dibangunnya tembok ini sekitar 5.000 warga Jerman Timur mencoba melarikan diri, dengan korban jatuh sekitar 100 sampai 200 orang meninggal karenaa ditembak penjaga perbatasan. Tahun 1989, politik Blok Timur bergejolak dengan adanya liberalisasi serta mulai berkurangnya pengaruh Uni Soviet. Adanya kerusuhan beberapa minggu di  Jerman Timur menghasilkan putusan pada 9 November 1989 bahwa rakyat Jerman Timur diperbolehkan migrasi ke Jerman Barat. Migrasi besar – besaranpun terjadi, perpindahan penduduk dari Jerman Timur ke Jerman Barat menciptakan euforia publik. Disinilah awal Reunifikasi Jerman, dan pad akhirnya sebagian tembok tersebut dihancurkan dan terjadi Reunifikasi pada 3 Oktober 1990.

Adanya keputusan pembebasan oleh Jerman Timur menyebabkan celah untuk bermigrasi ke negara lain salah satunya adalah Austria dan Hungaria. Tanggal 19 Agustus 1989 Hungaria menghilangkan pembatasan fisik negaranya dengan Austria. Di bulan September, sebanyak lebih dari 13.000 orang Jerman Timur melarikan ke Austria melewati Hungaria. Orang Hungaria berusaha mencegah migrasi orang – orang Jerman Timur dengan mengembalikan mereka ke Budapest.

Gejolak terjadi ketika orang – orang Jerman Timur yang berada di Jerman Barat menolak untuk kembali ke Jerman Timur. Pemerintah Jerman Timur merespon hal tersebut dengan menutup jalur migrasi ke Hungaria namun memperbolehkan orang – orang untuk kembali ke Jerman Timur. Terjadi demonstrasi besar – besaran di Jerman Timur hingga menyebabkan pemimpin Erich Honecker mengundurkan diri pada tanggal 18 Oktober 1989 dan kemudian digantikan Egon Krenz. Honecker berkata bahwa apabila kondisi tidak berubah maka tembok Berlin akan tetap beridir 50 atau 100 tahun lagi. Demonstrasi besar besaran terjadi pada September 1989 di Jerman Timur menuntut “Wir wollen raus!” atau Kami mau pergi sambil menuju ke barat, namun kemudian mereka meneriakkan “Wir bleiben hier” yang berarti Kami akan tetap disini. Dari sinilah awal “Revolusi Damai” di akhir 1989. Puncaknya pada 4 November ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz.

Pengungsian ke Jerman Barat semakin meningkat ketika orang – orang tersebut menemukan jalan baru yaitu dengan melewati Hungaria dari Cekoslowaka. Pada akhirnya 9 November 1989 tembok Berlin di hancurkan sehingga menciptakan lubng – lubang perbatasan tak resmi. Orang – orang ini disebut Mauerspechte atau pelatuk tembok. erman Timur mengumumkan akan adanya pembukaan 10 pintu perbatasan. Massa mennggu selama berjam – jam bersorak – sorai melihat buldoser menghancurkan tembok Berlin. Akhirnya pada 1990 pintu perbatasan dibuka, termasuk di Gerbang Brandenburg pada 22 Desember 1989. Mulai 23 Desember orang – orang baik dari Jerman Barat maupun Timur diperbolehkan memasuki kasawasan masing – masing dengan syarat adanya visa dan diharuskan membayar minimal 25 DM per harinya. Pada akhirnya berjalannya waktu tembok ini di hancurkan. Tepatnya pada 13 Januari 1990 secara resmi pemerintah Jerman Timur melalui militernya menghancurkan tembok dimulai dari Bernauer Straße. Penghancuran ini di teruskan setalah adanya Reunifikasi Jerman pada akhir November 1991. Sebagian tembok ini masih terlihat dan dijadikan sebagai memorial.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah