Sejarah Singkat Candi Belahan

Rahmad Ardiansyah

Candi Belahan terletak di Dusun Belahan, Desa Wonosonyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur. Candi ini merupakan sebuah petirtaan yang memiliki keunikan yaitu adanya dua patung wanita Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Patung Dewi Laksmi mengeluarkan air dari tetek (payudaranya) yang kemudian ditampung pada kolam berukuran 6 x 4 meter yang berada di bawah patung tersebut. Dari sinilah kemudian masyarakat selain menyebut Candi Belahan juga menyebutnya dengan Candi Sumber Tetek.

Kedua patung di Candi Belahan ini melambangkan kesuburan serta kemakmuran, kedua patung ini berdiri dan membelakangi dinding yang terbuat dari batu bata yang dihiasi relief yang menggambarkan sosok Dewa Wisnu yang menunggangi garuda setinggi sekitar tiga meter. Air yang keluar dari patung Dewi Laksmi mengalir sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau sekalipun. Candi Belahan berada di ketinggian 700 mdpl dan merupakan candi yang belum pernah di pugar. Air yang bersumber dari tetek Dewi Laksmi sangat jernih dan hingga saat ini masih digunakan masyarakat sekitar untuk keperluan sehari – hari.

Arca Siwa yang mengendarai Garuda    

Menurut warga sekitar, air dari patung Dewi Laksmi mempunyai khasiat seperti awet muda dan mampu menyembuhkan penyakit. Sosok penunggu kawasan Candi Belahan dipercaya menjaga situs pentirtaan Sumber Tetek ini. Konon, pada masa kolonialisme Belanda banyak patung di Candi Belahan yang diangkut Belanda dan dijadikan koleksi museum Belanda. Meskipun Candi Belahan belum mengalami pemugaran, Candi Belahan atau Petirtaan Sumber Tetek sangat layak dijadikan destinasi wisata. Adanya kedua patung tersebut menambah nilai artistik dan budaya di kawasan ini.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah