Bivalve dan A Cire Perdue dalam Teknik Pengolahan Logam

Rahmad Ardiansyah

Teknik pengolahan logam pada masa perundagian terbagi menjadi dua yaitu : 

A. Teknik Bivalve (Setangkup)
Teknik bivalve atau teknik setangkup adalah teknik cetakan menggunakan dua alat yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan. Alat cetak ini diberi lubang pada bagian atasnya. Dari lubang tersebut dituangkan logam yang telah dicairkan. Apabila cairan sudah dingin, kemudian cetakan dibuka. Cetakan dengan teknik bivalve ini dapat digunakan berkali – kali. Hasil dari teknik setangkup memperlihatkan garis sepanjang pertautan kedua bagian yang menangkup itu, contohnya cetakan nekara. Peralatan cetakan untuk membuat nekara masih dapat ditemukan di Bali.

B. Teknik a Cire Perdue (Cetakan Lilin)
Pembuatan perunggu menggunakan teknik a Cire Perdue diawali dengan membuat bentuk benda logam dari lilin yang berisi tanah liatsebagai intinya. bentuk lilin ini dibentuk dengan berbagai pola hias. Bentuk lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak dengan bagian atas dan bawah diberi lubang. Dari lubang atas dituangkan perunggu cair dan dari lubang bawah mengalirlah lilin yang meleleh. Bila perunggu yang dituangkan sudah dingin, cetakan tersebut dipecah untuk mengambil benda yang sudah jadi. Cetakan dengan teknik a cire perdue ini hanya dapat digunakan sekali saja.

A Cire Perdue

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah