Kontroversi Candi Borobudur oleh Nabi Sulaiman

Rahmad Ardiansyah

Ada kontroversi mengenai adanya Candi Borobudur yang diklaim dibangun oleh Nabi Sulaiman. Pendapat tersebut mengatakan bahwa Nabi Sulaiman membangun Candi Borobudur yang dibantu oleh Jinnya.Peneliti dari Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang diketuai KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam dari UIN Syarif Hidayatullah, menyatakan akan menggugat hak kepemilikan Candi Borobudur. Lembaga ini bernama Dzikrul lil Aalamin (DLA).

Lembaga tersebut menyatakan memiliki bukti bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Jin Nabi Sulaiman, serta memiliki hubungan dengan Ratu Boko yang ada di Sleman. Ratu Boko diklaim sebagai Ratu Balqis dan istananya pada bagian teratas istana tersebut dipindah ke Borobudur. Sedangkan arca yang ada di Candi Borobudur dianggap perwujudan dari bidadari Nabi Sulaiman.

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga tersebut menggunakan metode Matematika Islam, sebuah ilmu yang diciptakan oleh KH. Fahmi Basya. Metode lain yang digunakan adalah menghubung – hubungkan kata yang sesuai berkaitan dengan Candi Borobudur. Sleman sebagai tempat dari Ratu Boko dikatakan berasal dari kata Sulaiman. Kata Jawa berasal dari kata Jews yang berarti Yahudi. Menurut Fahmi, satu – satunya nabi yang berawalan “Su” yang ada di Al-Quran adalah Sulaiman dan ia mewariskan kekuasaannya pada keturunannya yang juga berawalan Su seperti Sukarno, Suharto dan Susilo.

Bukti akeologis yang ia ajukan adalah ditemukannya lempengan emas yang ditemukan di sekitar Ratu Boko yang dianggap mempunyai arti “Bismillahirrahmanirrahim”. Namun tidak dikatakan tulisan apa, menggunakan bahasa apa dan berbunyi apa lempengan tersebut. Sebaliknya pada papan petunjuk yang ada di ratu Boko menyebutkan bahwa lempengan tersebut merupakan pujian terhadap Dewa Siwa. Pada relief di Borobudur juga menerangkan kisah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, walaupun belum ditemukan ayat pendukungnya. Meskipun bukti dari Borobudur versi Nabi Sulaiman belum kuat, namun promosi yang dilakukan sebagian orang sangat gencar melalui media sosial.

Jika diruntut fakta dari Candi Borobudur dan Nabi Sulaiman, tahun dari Nabi Sulaiman hidup adalah 900 Sebelum Masehi, sedangkan tahun didirikannya Borobudur adalah sekitar 800 Masehi. Sebagian dari teori tersebut berdasar pada Al-Quran dan orang – orang yang menyangkalnya oleh orang – orang yang meyakininya dibantah dengan alasan semuanya sudah tertera dalam Al-Quran. Maka terserah pembaca apakah lebih percaya pada hal yang bersifat ilmiah yang sudah terbukti kejelasan tentang teori serta metodologi apakah percaya pada ilmu yang bersifat kepercayaan.

Bagikan:

Tags

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah