“Sejarah itu pembelajaran yang membosankan” nampaknya sudah jadi tagline pembelajaran sejarah. Mengapa? karena banyak dari guru sejarah yang kurang inovasi, utamanya terkait bagaimana transfer pengetahuan ke siswa. Membosankan karena yang diajarkan menggunakan ceramah tanpa siswa memahami gambaran peristiwa, pembelajaran satu arah, dan tidak ada stimulasi agar siswa memahami. Siswa hanya dituntut untuk membaca, mendengar dan menganggukkan kepala tanpa berani bertanya kepada guru. Jelas, metode ceramah akan sangat membosankan karena 2 jam pelajaran dihadapkan pada pembelajaran monoton.
Agar pembelajaran sejarah menarik, guru sejarah harus pintar dalam beinovasi. Salah satu yang bisa digunakan guru dalam menjadikan sejarah sebagai pembelajaran yang menarik adalah dengan memvisualisasi pembelajaran sejarah. Adapun visual jarang sekali digunakan guru – guru model ceramah karena terfokus pada apa yang diajarkan guru serta modul pembelajaran yang dipegang siswa. Maka, pada artikel kali ini kita akan membedah bagaimana memvisualisasi pembelajaran sejarah agar lebih menarik dan bermakna.
Apa yang dimaksud media visual dalam sejarah?
Menurut laman kc.umn.ac.id, kata visual berasal dari bahasa Latin, yaitu videre, yang berarti melihat, dapat dilihat, atau dapat direspons oleh indra penglihatan. Dari pengertian tersebut, bisa kita kaitkan dalam pembelajaran sejarah bahwa media visual pembelajaran sejarah seperti foto, gambar, peta, dan video pembelajaran. Visual ini tidak terbatas pada penayangan di media seperti ppt atau buku saja. Guru dapat membuat visual melalui keahlian menggambar di papan tulis seperti menggambar peta, menggambar alur timeline sejarah, mindmap dan lain sebagainya. Melalui visualisasi ini diharapkan siswa memilki gambaran yang gamblang atas benda masa lalu yang abstrak dan kemudian di kongkretkan melalui visualisasi.
Adapun ketika saya mengikuti guru penggerak, ada tiga tipe belajar siswa yaitu audio, visual dan kinestetik. Ketika guru dapat melingkupi ketiga gaya belajar tersebut, maka sangat mungkin pembelajaran di kelas dapat berhasil diserap oleh siswa. Media visual menjadi sangat penting utamanya karena sebagian besar siswa dari pengalaman asesmen diagnostik saya adalah tipe visual. Mereka tidak dapat hanya membayangkan saja tapi perlu gambaran kongkret atas apa yang mereka pelajari.
Manfaat Penggunaan Visual dalam Pembelajaran Sejarah
Adapun manfaat penggunaan media visual dalam pembelajaran sejarah adalah berikut :
1. Membantu imajinasi siswa
Ketika siswa memasuki jenjang SMP dan SMA, visual menjadi lebih sedikit daripada jenjang SD. Hal ini karena konten yang dipelajari di SD menuntut sesuatu yang kongkret sedangkan di SMP dan SMA dituntut untuk memahami sesuatu yang abstrak. Maka, ketika pendidikan SD akan lebih banyak menemukan visualisasi dalam pembelajaran dibandingkan di SMP maupun SMA. Padahal, di jenjang SMP maupun SMA pun banyak siswa yang masih membutuhkan visualisasi dalam pembelajaran utamanya di jenjang SMP dan SMA. Ada banyak hal yang perlu di visualisasikan seperti peta, timeline, tokoh, video peristiwa dan lain sebagainya. Visual membantu siswa untuk mengkongkretkan sesuatu yang abstrak agar lebih mudah dipahami. Maka, perlu bagi guru untuk memahami bagaimana memvisualisasikan peristiwa sejarah agar siswa lebih memahami materi sejarah.
2. Memperkuat daya ingat
Melalui visualisasi sejarah, siswa akan lebih mudah megingat peristiwa – peristiwa. Sebagai contoh memahamkan siswa tentang bagaimana penjelajahan Vasco da Gama sampai di India dalam penjelajahan samudera. Ketika dijelaskan hanya sebatas narasi, tentu hanya siswa yang dapat berpikir abstrak yang mampu memahami. Namun, bagi siswa yang kesulitan membayangkan peta dari penjelajahan Vasco da Gama terlebih tidak memahami peta, maka akan sangat sulit mencerna materi ini. Penting bagi guru untuk menjadikan visual sebagai penguat daya ingat karena karakter gaya belajar siswa berbeda – beda.
3. Mempermudah pemahaman alur peristiwa.
Pengalaman pribadi saya ketika mengajar pasti menggunakan timeline (garis waktu) agar memudahkan siswa dalam memahami alur pembelajaran. Timeline atau garis waktu ini berfungsi agar siswa memahami peristiwa demi peristiwa yang kemudian menjadi satu kesatuan dalam peristiwa sejarah. Berikut adalah contoh timeline pemahaman alur peristiwa sejarah :
Dari alur diatas, siswa dapat memahami gambaran besar materi yang dipelajari sehingga siswa memahami bagaimana alurnya. Hal ini penting karena teks di buku maupun ceramah guru itu bersifat abstrak. Maka, dengan menjelaskan alur besar materi akan mudah mencerna bagaimana alur pembelajaran dari satu peristiwa sejarah.
Strategi Mengintegrasikan Visual dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas
Ada banyak cara untuk mengintegrasikan visual dalam pembelajaran sejarah. Beberapa hal yang dapat digunakan adalah melengkapi ppt / canva dengan media visual seperti gambar, peta, timeline, infografis, dan video. Melalui ppt / canva akan sangat mudah menampilkan visual karena visual saat ini sangat mudah didapatkan. Platform seperti Google image, Youtube, chart dari canva, dan lain sebagainya dapat dengan mudah diakses untuk diterapkan di pembelajaran. Disisi lain, guru bisa juga menggunakan alat – alat yang tersedia di kelas seperti papan tulis untuk menggambar mindmap, timeline, peta, dan lain sebagainya. Melalui papan tulis guru dapat memberi gambaran bagaimana benda yang dibahas. Ada pula berupa benda seperti globe, miniatur candi, peta atlas, dan lain sebagainya yang berwujud benda untuk menjelaskan visualisasi pembelajaran sejarah.
Studi Kasus atau Hasil Penelitian tentang Efektivitas Visual dalam Pembelajaran Sejarah
Mungkin ini masih subyektif dari saya karena belum saya lakukan penelitian dan hanya asumsi yang belum berdasar bahwa kelas yang memiliki sarana prasarana memadai seperti adanya peroyektor lebih tertarik pada pembelajaran sejarah karena ditampilkannya visualisasi pembelajaran sejarah. Di kelas yang memiliki proyektor akan dengan mudah menampilkan foto, video bahkan kuis. Sedangkan di kelas yang tidak mendukung proyektor cenderung monoton karena guru harus lebih effort menggunakan papan tulis dan media lain. Dari pengalaman saya, kelas menjadi lebih hidup ketika visualisasi pembelajaran dijalankan. Berbeda dengan kelas yang tidak di visualisasikan, mereka cenderung bosan dengan pembelajaran sejarah. Maka, akan sangat penting bagi guru untuk mengusahakan visualisasi dalam pembelajaran sejarah.