Sejarah Peradaban Yunani Kuno – Kehidupan dan Peninggalannya

Letak Geografis dan Awal Peradaban

Yunani Kuno terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan dan sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan serta kepulauan di Laut Aegea. Nenek moyang bangsa Yunani diyakini berasal dari kawasan padang rumput di sekitar Danau Kaspia. Mereka terdiri atas suku bangsa Ionia dan Doria yang semula hidup berpindah-pindah (nomaden), hingga akhirnya menetap di wilayah Yunani sekitar tahun 1200 SM.

Peradaban Yunani berkembang dari perpaduan tiga kebudayaan besar, yaitu Hellas, Pulau Kreta, dan Mycenia. Setelah itu, wilayah Yunani terbagi menjadi kota-kota kecil merdeka yang disebut polis (negara kota). Setiap polis memiliki pemerintahan sendiri, masyarakat yang homogen, serta dilengkapi dengan acropolis (bukit benteng), agora (alun-alun), dan pasar terbuka. Pada abad ke-5 SM, polis menjadi pusat kehidupan politik dan budaya masyarakat Yunani.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Yunani dikenal sebagai salah satu pusat lahirnya ilmu pengetahuan dan filsafat dunia. Perkembangan pemikiran di Yunani Kuno sangat pesat karena masyarakatnya memiliki kebebasan untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan berdebat secara logis. Tidak seperti peradaban sebelumnya yang masih bergantung pada mitos, orang Yunani menjelaskan berbagai gejala alam melalui penalaran dan pengamatan rasional.

Dari lingkungan ini lahirlah banyak tokoh besar, di antaranya:

  • Archimedes, ilmuwan yang menemukan hukum tentang gaya apung (Hukum Archimedes).
  • Aristoteles, ahli dalam bidang politik, ilmu alam, dan sosial; menulis Politica yang membahas negara ideal.
  • Herodotus, sejarawan yang menyebut Mesir sebagai “anugerah Sungai Nil”.
  • Homerus, sastrawan pengarang epos Iliad dan Odyssey.
  • Hippocrates, bapak ilmu kedokteran yang menyusun Aphorismen dan Prognose serta dikenal dengan sumpah dokter.
  • Pythagoras, ahli matematika dengan teorema yang terkenal hingga kini.
  • Plato, murid Socrates yang menulis Res Publica dan mengajarkan filsafat idealisme.
  • Socrates, filsuf moral yang menekankan pentingnya berpikir logis dan etika.

Dalam seni dan arsitektur, bangsa Yunani membangun berbagai karya monumental seperti Kuil Parthenon untuk memuja Dewi Athena dan Kuil Zeus di Olympus. Mereka juga menciptakan amphiteater atau panggung terbuka untuk pertunjukan drama dan musik, menunjukkan kemajuan dalam teknik bangunan dan seni rupa.

Kepercayaan dan Kehidupan Religius

Bangsa Yunani Kuno menganut kepercayaan polytheisme, yaitu menyembah banyak dewa. Dewa tertinggi mereka adalah Zeus, penguasa langit dan pelindung manusia. Dewa penting lainnya meliputi Poseidon (dewa laut), Artemis (pelindung pemburu dan pengembara), Aphrodite (dewi kecantikan), Athena (dewi kebijaksanaan), dan Apollo (dewa matahari dan kesenian).

Selain para dewa, mereka juga mempercayai tokoh setengah dewa seperti Hercules dan Achilles, serta makhluk mitologi seperti Centaur (manusia berkuda) dan Medusa (wanita berambut ular).

Bangsa Yunani percaya bahwa para dewa bersemayam di Gunung Olympus. Untuk menghormatinya, mereka mengadakan ajang olahraga setiap empat tahun sekali yang dikenal sebagai Olimpiade. Kompetisi ini meliputi berbagai cabang olahraga seperti atletik dan senam. Para pemenang diberi mahkota kemenangan yang disebut Olyp.

Selain itu, mereka juga membangun kuil-kuil megah, di antaranya Parthenon, yang menjadi simbol arsitektur keagamaan Yunani.

Pemerintahan dan Sistem Politik

Yunani terdiri atas banyak polis yang memiliki sistem pemerintahan sendiri, dua di antaranya yang paling berpengaruh adalah Sparta dan Athena.

  • Sparta dikenal sebagai negara militer yang sangat disiplin. Di bawah Raja Lycurgus, sistem pendidikan militer bernama Agoge diterapkan bagi anak laki-laki sejak usia tujuh tahun. Mereka dilatih keras untuk menjadi prajurit tangguh dan setia pada negara.Pemerintahan Sparta dipimpin oleh dua raja secara turun-temurun, dibantu oleh Dewan Ephor (lima pejabat pengawas) dan Eklesia (dewan rakyat). Keputusan penting disahkan oleh Gerusa, dewan para tetua.
  • Athena berkembang menjadi polis yang demokratis. Pada masa Solon, rakyat diberi kesempatan menjadi anggota dewan dan memperoleh pembagian tanah. Sistem politiknya bersifat demokrasi oligarkis, di mana kekuasaan dijalankan oleh rakyat namun masih didominasi bangsawan.Pada masa Pericles, Athena mencapai puncak kejayaan. Ia membangun kuil Parthenon, memperluas hak pilih, dan membentuk lembaga legislatif bernama Boule, yang berfungsi seperti parlemen dan bersidang secara rutin.

Pertanian dan Perekonomian

Perekonomian Yunani bertumpu pada pertanian dan perdagangan. Kota Athena menjadi pusat ekonomi karena letaknya strategis di wilayah Attica dengan pelabuhan utama Piraeus.

Hasil utama pertanian meliputi gandum, anggur, dan minyak zaitun, sementara perdagangan juga mencakup logam seperti emas, perak, dan perunggu. Barang-barang seni dari Yunani terkenal hingga luar negeri dan diekspor ke Mesir serta Italia.

Bahkan, ahli geografi Yunani seperti Ptolemaeus telah membuat peta yang menunjukkan jalur perdagangan luas hingga ke wilayah Asia Tenggara, termasuk kepulauan Nusantara.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment