Karl Marx dikenal sebagai tokoh revolusioner dengan berbagai pandangannya. Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ia adalah anak dari seorang pengacara bernama Heinrich Marx yang menafkahi keluarganya dengan relatif baik, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah pendeta Yahudi (rabbi). Namun, karena alasan bisnis ayahnya beralih menjadi penganut Luther ketika Karl Marx masih sangat muda.
Marx Muda
Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai masa kecil Karl Marx. Marx kecil mendapat pendidikan secara pribadi oleh ayahnya. Pada tahun 1830, Karl Marx masuk di sekolah Trier High School. Setelah berumur 17 tahun, Karl Marx melanjutkan kuliah di Universitas Bonn. Karl tertarik dengan kajian filsafat dan sastra namun ayahnya bersikeras memasukkannya ke jurusan hukum. Di Universitas Bonn, ia bergabung dengan komunitas sastrawan yang mempunyai pemikiran radikal.
Pergaulan dengan komunitasnya membuat pemikiran Karl Marx cenderung kearah radikal dan sempat terlibat dalam perselisihan dengan organisasi kampus lainnya. Akhirnya, ayahnya memindahkan Karl Marx dari Universitas Bonn ke Universitas Berlin. Pada tahun 1841, Marx menerima gelar doktor filsafat dari Universita Berlin, universitas yang dipengaruhi oleh pemikiran Hegel dan guru – guru muda penganut Hegel tetapi berpikir kritis. Gelar Karl Marx didapatnya dari kajian filsafat yang membosankan, namun dari hal tersebut kemudian muncul berbagai gagasan yang mendunia.
Kehidupan Karl Marx
Setelah menyelesaikan studinya, Karl Marx berprofesi menjadi penulis pada sebuah koran liberal radikal dan dalam tempo 10 bulan, ia menjadi editor kepala koran itu. Namun karena pendirian politiknya, koran ini ditutup oleh pemerintah. Esai – esai awal yang diterbitkan mulai membimbing pemikiran Marx. Esai tulisan Karl Marx secara bebas ditaburi prinsip – prinsip demokrasi yang menolak keabstrakat filsafat hegelian, mimpi naif komunis utopia dan gagasan aktivis yang mendesak apa yang dianggap sebagai tindakan politik prematur. Dalam menolak gagasan aktivis ini, Karl Marx menekankan pada landasan bagi gagasan hidup sendiri.
Karl meninggalkan Jerman dan memilih Paris, kota yang lebih liberal. Di Paris, ia bergulat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya, namun ia juga menghadapi dua kumpulan baru, sosialisme Prancis dan politik ekonomi Inggris.
Frederich Engels dan Karl Marx
Dengan cara yang unik, Karl Marx menggabungkan hegelian, sosialisme dan ekonomi politik yang kemudian menentukan orientasi intelektualnya. Hal yang sangat penting adalah pertemuannya dengan teman seumur hidup, donatur dan kolabolatornya, Fredrich Engels. Dalam biografinya, diketahui Engels adalah seorang anak penguasa panrik tekstil yang menjadi sosialis yang mengkritik kondisi kehidupan yang dihadapi kelas buruh. Banyak diantara rasa kasihan Marx kesengsaraan kelas buruh berasal dari paparannya kepada Engels dan gagasannya sendiri. Pada tahun 1844, Marx dan Engels mengadakan diskusi panjang di sebuah cafe terkenal di Paris dan meletakkan landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup.
Karl Marx dan Ilmu Ekonomi
Marx menghasilkan karya yang sangat sukar dipahami (kebanyakan belum diterbitkan semasa hidupnya) termasuk Holy Family dan German Ideology (ditulis bersama Engels) dan ia juga menulis The Economic and Philosophic Manuscripts 1844 yang menandakan perhatiannya terhadap bidang ekonomi yang semakin meningkat.
Meskipun antara Marx dan Engels memiliki orientasi teoritis yang sama, namun ada perbedaan diantara mereka. Marx cenderung menjadi seorang intelektual teoritis yang kurang teratur dan sangat berorientasi pada keluarga. Sedangkan Engels merupakan pemikir praktis, rapi dan pengusaha teratur serta orang yang tidak percaya pada lembaga keluarga. Meski keduanya berbeda, Marx dan Engels memiliki hubungan yang erat yang ditunjukkan kolaborasi mereka berdua dalam penulisan buku dan artikel dan bekerjasama dalam organisasi radikal.
Bahkan, Engels membantu pembiayaan Marx selama sisa hidupnya sehingga Marx mampu mencurahkan perhatiannya pada kegiatan intelektual dan politiknya. Meski ada hubungan yang erat antara Marx dan Engels, namun Engels menjelaskan bahwa ia teman junior. Banyak yang percaya bahwa Engels gagal memahami seluk beluk Marx. Setelah Marx meninggal, Engels menjadi juru bicara utama bagi teori marxian dan dalam berbagai cara, menyimpangkan dan terlalu menyederhanakannya pemikiran Marx, meski ia tetap setia terhadap poitik yang ditempa bersama Karl Marx.
Karena beberapa tulisannya mengganggu pemerintahan Prusia, pemerintahan Prancis (atas permohnan Prusia) mengusir Karl Marx pada tahun 1845 dan karenanya ia pindah ke Brussel. Radikalismenya meningkat selama di Brussel dan menjadikan ia menjadi anggota yang aktif dalam bidang gerakan revolusioner internasional.
Manifesto Partai Komunis
Ia dan Engels bergabung dengan liga komunis dan diminta menulis anggaran dasar partai, hasilnya manifesto komunis 1848, sebuah karya besar yang ditandai oleh slogan – slogan politik yang termasyur (seperti “kaum buruh seluruh dunia bersatulah!!“). Pada tahun 1849, Karl Marx pindah ke London dan mengingatkan kegagalan revolusi politik tahun 1848, ia menarik diri dari aktivitas revolusioner dan beralih pada kegiatan riset yang lebih terperinci tentang peran sistem kapitalis.
Buku ‘Das Kapital‘
Studi Karl Marx akhirnya menghasilkan tiga jilid buku yang berjudul ‘Das Kapital‘. Jilid pertama Das Kapital terbit pada tahun 1867, jilid kedua diterbitkan setelah Karl Marx meninggal. Selama riset dan menulis ini, ia hidup dalam kemiskinan, biaya hidupnya secara sederhana didapatkan dari honorarium tulisannya dan bantuan dana dari Engels.
Pada tahun 1864, Marx terlibat kembali dalam politik, bergabung dengan ‘The Internasional‘, sebuah gerakan buruh internasional. Karl Marx segera menonjol dalam gerakan ini dan mencurahkan perhatiannya untuk gerakan ini. Ia mulai mendapatkan popularitas, baik sebagai pemimpin nasional maupun sebagai penulis Das Kapital. Terjadi perpecahan gerakan The Internasional pada tahun 1876, kegagalan dari gerakan revolusioner dan penyakit – penyakit akhirnya membuat Max jatuh sakit. Istrinya wafat pada tahun 1881 dan anak perempuannya meninggal pada tahun 1882, sedangkan Marx sendiri meninggal pada tahun 1883.