Situs Megalitikum Gunung Padang

Rahmad Ardiansyah

Situs Gunung Padang terletak di dua dusun yaitu Dusun Padang dan Panggulan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs ini merupakan peninggalan zaman megalitikum dengan luas situs yaitu 900 meter persegi dan dengan tinggi 885 mdpl, untuk sementara peneliti meyakini bahwa Situs Gunung merupakan punden berundak terbesar di Asia Tenggara dan memiliki tinggi 3 kali lebih besar dari Candi Borobudur dan luas 10 kali dari Candi Borobudur. 

Perbandingan Candi Borobudur dan Situs Gunung Padang

Masyarakat sekitar meyakini bahwa situs ini adalah buatan Prabu Siliwangi yang berencana membangun istana kerajaan dalam sehari, selain itu tempat ini juga dipercaya sebagai tempat pemujaan nenek moyang mereka. Sebelum diketahui sebagai situs megalitikum, Situs Gunung Padang dianggap hanya sebagai gunung biasa, sampai diungkapnya bahwa situs ini adalah megalitikum terbesar di Asia Tenggara.

Apabila dilihat secara sekilas, situs ini hampir menyerupai piramid yang ada dimesir dengan bentuk yang berbeda karena ditumbuhi oleh pepohonan membuat situs ini lebih mirip gunung daripada sebuah situs. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa situs ini lebih tua daripada Piramida Giza, Situs Gunung Padang diperkirakan berumur 4.700 sampai 10.900 SM sedangkan Piramida Giza memiliki umur 2.500 SM. Dari penelitian tentang batuan yang berada pada kedalaman 5-12 meter di
Gunung Padang yang diteliti di laboratorium Beta Miami, AS, menunjukkan
bahwa umur batuan tersebut antara 14.000 sampai 25.000 lebih tua
daripada Piramida Giza.

Pada awal penemuan Situs Gunung Padang menunjukkan bahwa situs ini memiliki 5 punden, lalu ketika dilakukan pembukaan semak dan tumbuhan iar oleh ahli dibantu oleh masyarakat sekitar menunjukkan adanya 20 tingkat punden serta diperkirakan memiliki luas 25 Ha mematahkan hasil sebelumnya yaitu 900 m2.

Penelitian pada 2011 menunjukkan bahwa di dalam Gunung Padang tidak terdapat intrusi magma. Penelitian menggunakan georadar menunjukkan adanya struktur gerbang yang dibuat manusia pada sisi timur teras 2 dengan kedalaman 27 meter. Pada penggalian tersebut ditemukan rongga yang dianggap sebagai ruangan yang terisi pasir. Pada tahun 2012 dilakukan penelitian oleh Tim Terpadu  Riset
Mandiri yang menghasilkan adanya bukti paleosedimentasi pengeboran pada
beberapa titik dan menyimpulkan bahwa gunung ini merupakan buatan
manusia. Pada penelitian tersebut menunjukkan adanya ruangan yang
mungkin adalah sebuah gua atau lorong dan juga ditemukan artefak. Penelitian 2013 pada Januari hingga Maret menunjukkan adanya struktur bangunan yang sulit dibuat pada zaman dahulu dan harus menggunakan teknologi canggih pada zaman sekarang. Selain itu juga ditemukan adanya metode penyusunan batuan secara simetris berbentuk kolom serta perekat yang dianggap arkeolog sebagai semen purba.

Teknik Penyusunan Batu Gunung Padang

Selain itu juga ditemukan batu beraksara dan batu dengan cekungan yang dianggap dibuat oleh manusia, diperkirakan ada kaitannya dengan Naskah Bujangga Manik yang menyebutkan adanya tempat pemujaan penganut agama asli Sunda yang disebut kabuyutan.Sampai saat ini penelitian masih dilakukan oleh tim ahli. Tidak menutup kemungkinan Situs Gunung Padang akan menjadi salah satu objek edukasi terkenal di Indonesia layaknya Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Pembahasan Gunung Padang oleh Diskusi Salihara

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah