Sejarah Peradaban Kuno Mohenjodaro dan Harappa

Rahmad Ardiansyah

Peradaban Harappa muncul lebih awal daripada kitab Weda, saat itu bangsa Arya belum sampai ke tanah India. Pada tahun 2500 SM, bangsa Troya mendirikan kota Mohenjodaro dan Harappa serta kota megah lain di sepanjang aliran sungai India. Pada tahun 1500 SM,  suku Arya datang ke tanah India. Asal mula peradaban India berasal dari aliran sungai di India yang sekarang menjadi letak dari kota Mohenjodaro, provinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa di provinsi Punjabi.

Mohenjodaro

Mohenjodaro merupakan salah satu situs yang tersisa dari peradaban Sungai Indus yang terletak di Provinsi Sind, Pakistan. Mohenjodaro dibangun pada tahun 2600 SM, kota ini merupakan kota pemukiman pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia dan Yunani Kuno. Kata “Mohenjodaro” berarti “bukit orang mati“. Kota Mohenjodaro juga sering disebut “Metropolis kuno di Lembah Indus“.

Benda yang ditemukan di situs Mohenjodaro diantaranya seperti huruf, bangunan, perhiasan, alat rumah tangga, permainan anak – anak yang telah dihiasi berbagai seni gambar dan seni ukir yang indah dengan corak binatang seperti gajah, unta, kerbau, anjing dan lain – lain.

Harappa

Harappa merupakan sebuah kota di Punjab, timur laut Pakistan yang berjarak sekitar 35 km tenggara Sahiwal. Kota ini berada di bantaran bekas sungai Ravi. Peradaban Harappa muncul sebelum munculnya kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum datang ke India. Kota Harappa dibangun pada 3300 hingga 1600 SM. Di kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus yang juga terkenal dengan budaya Harappa. Harappa memiliki lay-out kota yang sangat canggih.

Baca Juga : Sejarah Bangsa Arya dan Bangsa Dravida Peradaban India Kuno

Benda – benda yang ditemukan di Harappa diantaranya arca – arca (terra cotta) yang diukir dalam bentuk wanita telajang dada (ukiran tersebut menggambarkan ibu sebagai sumber kehidupan), alat dapur dari tanah liat, periuk belanga, pembakaran batu keras, (masih kuat hingga sekarang), sebuah patung disamping dewa (gambaran kesucian pohon bodhi tempat dimana Sidharta menerima wahyu); arca – arca yang melukiskan lembu yang menyerang harimau, lembu bertanduk sebagai gambaran bahwa mereka mensucikan binatang.

Tata Kota Mohenjodaro dan Harappa

Mohenjodaro dan Harappa merupakan kota terbesar yang ada di lembah sungai Indus. Mohenjodaro dan Harappa menjadi simbol peradaban India kuno yang  tinggi yang ditandai adanya kota yang teratur dari segi penataan. Kota Mohenjodaro dan Harappa merupakan kota pertama yang merancang sistem sanitasi. Penataan masa pembangunan yang diterapkan oleh kota Mohenjodaro adalah organisasi grid. Jalan di kota Mohenjodaro berupa jalan sejajar tegak lurus sehingga membentuk blok – blok yang digunakan sebagai tempat pendirian bangunan. Konsep ini bisa dilihat pada kawasan perumahan modern atau apartemen yang tiap rumah tertata sangat rapih dan berada dijalur lurus.

Didalam kota, rumah – rumah perorangan maupun kelompok dibangun dalam suatu pemukiman yang memungkinkan adanya sirkulasi udara agar selalu mendapatkan udara yang segar. Air yang ada dirumah didapatkan dari sumur – sumur. Didalam rumah sudah disediakan satu kamar untuk mandi, air limbah diarahkan ke saluran tertutup yang menuju ke jalan utama. Sistem pembuangan dan saluran air di Indus kuno jauh lebih maju bila dibandingkan dengan lokasi perkotaan kontemporer di Timur Tengah dan bahkan lebih efisien daripada didaerah Pakistan dan India lain. Mohenjodaro dan Harappa menggunakan sistem irigasi yang telah dipertimbangkan agar rumah – rumah tidak terkena banjir dengan membuat jalan air. Semua rumah memiliki fasilitas air dan saluran air. Saluran air digunakan untuk pembuangan yang dibangun dibawah tanah dengan menggunakan batu bata.

Mengingat banyaknya patung yang ditemukan disekitar lembah Indus, hal ini menimbulkan pemikiran bahwa orang – orang Mohenjodaro dan Harappa menyembah patung yang disebut ibu dewi yang dilambangkan sebagai simbol kesuburan. Beberapa lembah Indus menunjukkan swastika yang dikemudian hari berkembang menjadi agama dan mitologi Hinduisme dan Jainisme. Bukti adanya unsur – unsur Hindu sebelum dan sesudah periode Harappa adalah ditemukannya simbol – simbol Hindu berupa siva lingam.

Kota Mohenjodaro dan Harappa hilang menjadi kota mati sekitar tahun 1750. Faktor yang menyebabkan hilangnya kedua kota ini diperkirakan adanya invasi yang dilakukan bangsa Arya kedaerah peradaban Hindustan pada sekitar tahun tersebut. Hingga 1000 tahun setelahnya tidak ada pembangunan kota dengan peradaban yang tinggi diwilayah tersebut.
 
Bekas bangunan di wilayah Mohenjodaro dan Harappa terlihat sangat teratur dalam penataannya. Puing – puing tersebut terbuat dari bahan yang sama yaitu batu bata dan tanah liat. Dari hal tersebut dapat disimpulkan kemajuan tata kota Mohenjodaro dan Harappa yang sangat maju yakni dengan adanya pola jalan raya dan adanya saluran bawah tanah.

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah