Ciri – Ciri dan Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

Rahmad Ardiansyah

 

Ciri Candi Hindu

Berikut ini adalah ciri – ciri dari candi hindu beserta contoh candi :

  1. Pada pintu masuk candi terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah
  2. Candi berbentuk ramping.
  3. Biasanya berbentuk komplek candi, Candi utama berada di belakang candi perwara, contoh seperti candi prambanan
  4. Adanya arca dewi trimurti.
  5. Terdapat bentuk ratna di puncaknya.
  6. Struktur candi dibagi menjadi 3 bagian bhurloka, bhuvarloka, dan svarloka.
  7. Umumnya adalah tempat pemakaman raja dan tempat penyembahan dewa.

Baca Juga : Perbedaan Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur

Contoh candi hindu diantaranya Candi Prambanan, Candi Arjuna, Candi Panataran, Candi Kidal, Candi Gedong Songo, Candi Cangkuang, Candi Panataran, Struktur candi hindu terbagi menjadi 3 bagian yaitu bhurloka, bhuvarloka dan swaloka yang kana di perjelas di bawah ini. 

  1. Bhurloka atau kaki candi merupakan bagian dasar dari candi. Bagian
    dasar ini melambangkan dunia bawah atau alam bawah. Disebut bawah karena memang makhluk yang menghuni adalah makhluk dari golongan bawah seperti hewan, makhluk halusseperti iblis, raksasa, asura serta manusia. Bagian bawah ini diangga alam kesengsaraan karena di alam bawah ini makhluk – makhluknya masih memiliki nafsu. Bagian bawah ini biasanya berbentuk segi empat atau bujur sangkar. Pada bagian ini terdapat “jaladwara” atau aliran air yang menyatu dengan tangga masuk menuju pintu candi. Biasanya terdapat ukiran di sela tumpukan di sisi kiri kanan candi.
  2. Bhuvarloka atau tubuh candi merupakan bagian tengah pada candi.
    Bagian tengah ini melambangkan tempat manusia yang disucikan dan menuju ke kesempurnaan batiniah. Di bagian ini terdapat pintu candi yang juga terdapat “kalamakara” di bagian atas. Sedikit cerita tentang kalamakara, kalamakara adalah kepala kala semacam iblis berkepala hewan perpaduan buaya, macan serta ikan yang terdapat di pintu candi baik candi hindu maupun buddha. Kalamakara pertanda pengingat bagi manusia akan adanya kematian dan juga sebagai penolak bala, sial serta ancaman ancaman batin di candi. Dalam cerita hindu dan buddha, kala dahulu berwajah tampan. Namun ia mendapat kutukan dari sang hyang widhi sehingga berubah menjadi raksasa buas dan memakan binatang yang dijumpainya. Terakhir ia memakan dirinya sendiri sampai tersisa kepalanya. Di dalam tubuh candi bagian dalam terdapat ruangan.
  3. Swarloka atau atap candi merupakan perlambang dunia dewa dan jiwa yang mencapai kesempurnaan. Umumnya bagian atas ini berbentuk limas yang memiliki tiga tingkatan. Tingkatan paling atas mengerucut. Bagian atap terdapat rongga yang berbentuk batu persegi dengan gambar teratai, yang melambangkan takhta dewa.

Ciri Candi Buddha

Berikut ini adalah ciri dari candi – candi yang bercorak buddha beserta contohnya :

  1. Fungsi utama candi buddha adalah sebagai tempat pemujaan
  2. Struktur candi terbagi menjadi 3 yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu
  3. Terdapat stupa di puncak candi
  4. Terdapat patung buddha
  5. Candi utama berada di tengah candi- candi kecil seperti di candi borobudur
  6. Relief pada candi memberikan cerita tersendiri
  7. Bentuk bangunan cenderung tambun
  8. Pada pintu candi terdapat Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah dengan makara ganda di masing – masing sisi pintu

Contoh candi buddha diantaranya Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Muara Takus, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Candi Sewu, Candi sambi sari

Tingkatan dalam candi Buddha

  1. Arupadhatu
    Tingkatan paling atas dari sebuuah candi Buddha adalah arupadhatu, arupadhatu memiliki arti tidak berupa atau berwujud. Pada tingkatan ini melambangkan seorang manusia yang sudah tidak memiliki nafsu dan ikatan namun belum sampai tingkatan nirwana. Bentuk dari arupadhatu adalah stupa yang memiliki rongga dimana didalamnya terdapat patung Buddha. Di tingkatan tertinggi Borobudur sendiri terdapat 10 stupa dan satu stupa terbesar berada di bagian paling atas Borobudur. Di dalam stupa terbesar tersebut dulu terdapat patung Buddha yang tidak sempurna atau unfinished Buddha namun sekarang dipindah ke museum Karmawibhangga.
  2. Rupadhatu
    Rupadhatu melambangkan dunia yang telah terbebas dari nafsu namun masih memiliki rupa dan bentuk. Rupadhatu juga melambangkan alam antara yaitu sebagai penjembatan antara alam bawah (kamadhatu) dan alam atas (arupadhatu). Di Candi Borobudur rupadhatu terdapat relief yang menggambarkan keseharian buddha ketika memulai melakukan pengajaran Buddha di taman Lumbiri.
  3. Kamadhatu
    Kamadhatu merupakan tingkatan paling bawah dari candi Buddha. Tingkatan ini merupakan perlambang dari dunia manusia yang penuh nafsu. Disinilah terbentuk hawa nafsu yang bertentangan dengan ajaran dan ideologi Buddha. Selain itu bisa juga diartikan sebagai perlambang kehidupan manusia anak – anak yang masih memanjakan dirinya dengan hawa nafsu, kehidupan duniawi, hedonis, dan egois. 

Bagikan:

Rahmad Ardiansyah

Perkenalkan, saya Rahmad Ardiansyah, S.Pd. Guru lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Semarang, Calon Guru Penggerak angkatan 11 Kota Semarang dan kontributor Modul Pembelajaran MGMP Sejarah Kota Semarang.

Leave a Comment

Bantu kami untuk lebih berkembang dengan subcribe channel youtube idsejarah